Bagian 10 - Psycho

17 1 0
                                    

Jessica baru saja check in di salah satu hotel bintang lima di Lombok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessica baru saja check in di salah satu hotel bintang lima di Lombok. Paska pertemuannya dengan Sasha tadi, pusing yang semalam hilang kini kembali datang, saat ini ia butuh mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya. Dengan wajah yang masih sedikit pucat, ia membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Baru sempat memejamkan mata, dering ponsel mengganggunya. Nama Allen tertera disana. Jessica menghela nafasnya dengan malas, ia mengangkat panggilan itu.

"Hallo"

"Ehh, lo dimana? Jangan pikir lo bisa kabur yaa. Ingat, ponsel lo masih ada di gue, dan lo belum menyelesaikan permintaan yang gue kasih. Lo dimana? Biar gue samperin."

"Ga perlu, perjanjiannya batal aja." ucap Jessica to the point

"Yaa ngga bisa gtu dong! Lo jangan seenaknya."

"Eh! Yang duluan seenaknya siapa disini? Elo tau nggak! Ponsel lo mau gue ganti tapi lo ngga mau dan malah nyuruh gue untuk ikutin semua permintaan konyol lo itu? Seenaknya banget lo jadi orang."

"Kenapa lo ngga nolak sedari awal ? Kenapa lo baru protes sekarang?"

Jessica menghela nafasnya sabar, "Lo udah ketemu sama tunangan lo kan? Mending lo urusin dia daripada lo urusin gue! Dan satu lagi, jangan pernah hubungi gue lagi!"

Jessica mematikan panggilan itu secara sepihak.

tak sampai beberapa menit, sebuah pesan teks masuk dari Allen

'gue tunggu panggilan lo, kalo sampe lo ngga nelfon gue balik, hp lo sepenuhnya milik gue.'

Jessica mengabaikan pesan itu dan kembali untuk tidur.

***

Hingga malam tiba, Allen terus mengecek Handphonenya apakah ada panggilan dari Jessica atau tidak. Dengan tubuh yang berbaring di atas ranjang, Allen membuka pesan yang ia kirimkan kepada Jessica. "Aishh! Cewe batu, dia beneran ngga nelfon gue. Sial!"

Allen melempar Hpnya ke arah samping, "Bodo amat."

Memejamkan matanya, Allen berniat untuk tidur. Namun tak lama kemudian, dering ponselnya berbunyi. Ia bergegas bangun dan duduk, tanpa melihat siapa yang memanggil, Allen mengangkat panggilan itu dengan semangat.

"Lihat kan, ngga ada sehari aja lo langsung nelfon gue. Gimana?, sudah berubah pikiran?" Ucap Allen kepada sang penelfon.

"Gila! berubah pikiran apaan? jangan omongin yang gue ngga ngerti deh Al"

'Suara pria' gumam Allen.

Ia melihat layar ponselnya. Bukan Jessica yang tertera disana, melainkan nama Dirga.

'Sial!' Allen menggerutu untuk kesekian kalinya.

"kenapa?"

"kok suara lo jadi ngga semangat lagi? kecewa gue yang nelfon?'

Totally Fallen For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang