7

939 60 5
                                    



Testikel Chanyeol bergerak menyerang pantat sub kecilnya, sentakan kecil yang menyenangkan, saat Chanyeol menyelubungkan dirinya ke pusaran itu. Sehun terasa licin, panas dan kencang di sekitarnya. Dari tubuh dan pikiran Sehun, Chanyeol bisa merasakan ketidaknyamanan Sehun pada ukuran tubuhnya, dan ia berhenti memberi waktu untuk Sehun menyesuaikan dirinya. Dada Sehun yang penuh mengusap dadanya, dan Chanyeol membungkuk untuk menggigit salah satunya. Chanyeol meragukan dirinya akan dapat mengisi dadanya.

Hole-nya berkontraksi di sekitar  kejantanannya saat Chanyeol mengisap satu puting Sehun kemudian yang lainnya, bermain dengan keduanya sampai Chanyeol bisa merasakan tubuh Sehun merespon, menginginkannya lebih banyak lagi.

Chanyeol memberinya lebih banyak yang diinginkan Sehun. Pinggul Sehun semakin  miring ke depan, dan Chanyeol semakin menyesuaikan setiap gerakannya, setiap gerakan indah ke tubuhnya. Dalam satu menit, Sehun gemetar di bawahnya; satu menit lagi dan Sehun mengerang, rendah dan dalam, mata hijaunya buta akan gairah.

Sehun memiliki begitu banyak gairah yang terus disembunyikannya, dan kesenangan yang memabukkan itu membawanya keluar. Ah, tapi Sehun harus diberi lebih banyak kenikmatan. Chanyeol terus memompa dengan begitu kuat dan terkendali. Dengan satu tangan, Chanyeol melepaskan lengan Sehun dari ikatan. Kepuasan memenuhi diri Sehun ketika ia meraih Chanyeol seperti sedang menenggelamkan seorang perenang.

Sehun menyelipkan tangannya ke punggung Chanyeol, lalu jari-jarinya menyentuh bisepnya saat Chanyeol meningkatkan kecepatan dan kekuatan dorongannya.

Napas Sehun terasa cepat dan dangkal, patah dengan rintihan kecil, suara menyenangkan seorang submisif.  Sehun sudah sangat dekat. Chanyeol mengulurkan tangan dan memompa penis Sehun.

Teriakan Sehun memenuhi ruangan saat dia keluar. Chanyeol membiarkan dirinya melaju dan setiap sentakan yang sangat   memuaskan dari kejantanannya   membuatnya melaju lagi dan lagi. Akhirnya   setelah kelelahan,  Chanyeol pun meletakkan dahinya pada Sehun, sedikit terkejut pada seberapa kuat pelepasannya tadi.

Setelah menarik napas dalam-dalam, Chanyeol mendorong dirinya sendiri untuk bangun. Sehun tak bisa bergerak. Jantungnya memukul keras sehingga dadanya terlihat bergetar dengan setiap detakan. Chanyeol melepaskan lututnya, terkekeh ketika kaki-kaki Sehun meluncur turun dengan otot-otot yang lemas.

Berguling ke samping, Chanyeol masih tetap di dalam diri Sehun, menikmati kedutan kecil di sekitar hole-nya. Chanyeol merengkuhnya lebih dekat, lembut dan harum di pelukannya. Kasih sayang dan sesuatu yang lebih mengisinya. Chanyeol tak bisa memikirkan ketika dirinya lebih menikmati seks atau ketika ia sangat tertarik pada seorang pria.

Ketika napas Sehun melambat, ketika Chanyeol bisa merasakan emosi Sehun mulai berputar di dalam pikirannya, Chanyeol bertanya dengan lembut, "apa yang kau pikirkan tentang terikat, tentang posisi terbuka seperti tadi untuk kesenanganku?"

Sehun terkejut dengan pertanyaannya, karena Chanyeol yang berbicara tentang hal-hal semacam itu, membuat Chanyeol menyembunyikan senyumnya di dalam rambut Sehun. Kepolosan itu sangat kontras dengan pikiran Sehun yang tajam, sama seperti kesantunannya menyembunyikan api gairah di bawahnya. Campuran itu membuat Chanyeol terpesona.

"Aku ... hmmm. Sangat tidak biasa."

"Kapan terakhir kali kau berteriak?" Chanyeol berbisik.

~~~

Sehun menelan ludah. Tangan Chanyeol membelai dadanya dengan lembut, seperti Chanyeol yang sedang  menikmati nuansa  kulitnya, dan Sehun merasa sangat disayangi sampai Chanyeol mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu. Apakah Sehun benar-benar mengharapkan emosinya bisa terbaca oleh Chanyeol seperti tubuhnya tadi? Sehun membenamkan wajahnya ke dada Chanyeol daripada menjawab.

Club Shadowlands ( ChanHun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang