10

604 45 14
                                    

Di bawah tatapan kagum Chanyeol, Sehun mengikat kembali halter-nya. Kemudian  mereka kembali ke ruang utama, berjalan  melambat ke arah bar. Chanyeol tahu semua orang di sana, dan Sehun tidak bisa tidak memperhatikan semua tatapan mata yang tertuju pada Chanyeol dari para wanita dan pria yang memakai gaun tidur. Para sub. Bukan berarti Chanyeol tampak sedang memperhatikan. Chanyeol terus mendekat pada Sehun dan satu tangannya selalu berada di tubuh Sehun. Setiap sentuhan selalu berpindah-pindah, sampai kulit Sehun menjadi sangat sensitif bahkan sapuan celana panjang Chanyeol di pahanya membuat Sehun menggigil.

"Sir Chanyeol, kudengar kau meminta satu bagian adegan untuk malam ini." Seorang pria tinggi dengan celana dan rompi kulit hitam bersandar di punggung sofa, dan ada seorang gadis cantik berambut cokelat meringkuk di kakinya. Sehun teringat bahwa ia pemah melihat pria itu di lantai dansa minggu lalu, sedang mencium sub yang berbeda. Pria itu melanjutkan, "Vance sedang membersihkan ruang medis untuk adeganmu."

"Ah. Percayakah kau bahwa aku benar-benar lupa tentang pelajaran itu? Terima kasih telah mengingatkanku, Daniel." Chanyeol melirik ke bawah. "Sehun, ini Master D. Dia kadang-kadang bekerja sebagai pemantau penjara bawah tanah di sini."


Apakah ini Daniel yang kehilangan istrinya,  dan yang menyukai orang yang lembut?  Sehun menyadari bahwa Daniel menatapnya dengan apresiasi yang terang-terangan. Sehun memerah, mengetahui bibirnya bengkak karena mulut Chanyeol, dan gaun tidurnya tidak cukup menyembunyikan dirinya.


"Aku akan senang mengawasi Sehun saat kau sibuk, C," Master D menawarkan  dengan seringai yang jahat.


Sehun merasakan lengan Chanyeol di sekitarnya berubah mengeras, dan suaranya dingin, tapi tenang. "Terima  kasih, Daniel.  Aku tidak percaya aku akan mencoba  perlawananmu sedemikian rupa."


Master D berkedip, dan alisnya naik.  "Well, sekarang ... aku mengerti."

"Master Chanyeol, sayangku." Seorang wanita cantik dalam catsuit vinil merah berjalan  mendekati mereka sementara ia sedang menuntun seorang sub berambut pirang dengan tali. "Kami menantikan adeganmu. Apakah kau ingin menggunakan sub-ku atau-"

Tatapannya menyapu Sehun, dan ia tersenyum perlahan. "Kau memiliki makanan lezat yang cantik di sana. Kau akan menggunakannya sebagai gantinya?"


Sehun menatap Chanyeol, perutnya melilit. Ia menginginkan pria lain untuk... untuk apa?


"Terima kasih atas tawarannya, Melissa. Beri aku waktu sebentar." Chanyeol menggenggam pundak Sehun,  menggesernya agar bisa menatapnya.  Senyumnya menghilang.  "Little boy. Minggu lalu, aku sudah berjanji untuk memberikan adegan pelatihan singkat. Aku akan menggunakan seorang sub, tapi ... aku rasa kau tidak siap untuk ini, kitten."


Sehun melihat budak pria itu menatap  Chanyeol dengan penuh nafsu yang membara, hingga meneteskan air liur.  Tangan Sehun mengetat membentuk  kepalan.  Chanyeol adalah Dom pria itu, sial, setidaknya untuk saat ini. Dan Chanyeol ingin Sehun membiarkannya menggunakan orang lain menjadi sub-nya. Memasukan mulut Chanyeol dan- "Aku akan menjadi sub-mu."


"Sehun, kau tidak mengerti apa yang akan terjadi."



Kupu-kupu mengerumuni perut Sehun,  membuat suaranya bergetar. "Itu akan terjadi  di depan umum? Di ruang medis itu?"


"Di ruangan itu. Di muka umum. Ya."


"Melakukan apa?" Sehun berhasil bertanya. Mungkin dia bisa menyimpan pakaiannya.


"Itu tergantungku, pet." Chanyeol membelai jari di pipinya. "Hanya untuk kesenangan,  tidak ada rasa sakit. Tapi keputusan itu milikmu."

Club Shadowlands ( ChanHun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang