episode 2

6.7K 597 19
                                    

"Darah mu sangat manis sayang terasa nikmat , aku menyukai nya namun aku lebih suka jika darah mu tak keluar dari tubuh mu"

Back to now story
_____________
_______
__

.
.
.
.
.
Adraf sedang menandatangani beberapa berkas perusahaan dengan Adrian yang duduk di atas pangkuannya

"Em.... Ian pengen turun adraf"

"Di sini saja sayang"

Adraf akzeardo pria dengan rasa tanpa belas kasihan terhadap musuh ataupun saingan nya baik dalam bidang bisnis ataupun dalam "kehidupan istri nya" Wajah rupawan nya seringkali membuat banyak model wanita dan para pihak bawah rela mengangkang untuk nya namun sayang adraf adalah seorang yang sangat kaku,tertutup, dan membenci semua orang yang bersifat sok peduli pada nya bagian nya hanya Adrian seorang yang benar benar peduli terhadap nya selain Adrian mereka hanya ingin mengambil keuntungan dari nya
Dan Adraf merupakan seorang Ceo dari perusahaan yang bernama avro berumur 28 tahun, suami dari Adrian akzeardo

Adrian akzeardo  pria manis yang berumur 19 tahun memiliki senyuman manis yang akan membuat orang yang melihat nya terpana dan ikut tersenyum "semua orang berhak bahagia" Itu lah pendirian pertama nya, sangat menyukai makanan manis seperti permen dan pahit seperti coklat, istri dari adraf akzeardo yeng berkarir dalam bidang seni karena hobby nya melukis dan lukisan yang sangat indah membuat nya laku di pelelangan dengan harga yang fantastis , "pengganggu harus di musnahkan" Itu lah pendirian kedua nya

"Eung adraf ian pengen turun kenapa ndak boleh?"

"Di sini saja sayang, aku ingin terus menghirup aroma tubuh mu yang memenangkan ini"

"Adraf turun"

"Hufttt silahkan baby"

Adrian turun dari pangkuan adraf mengamati buku yang bertengger apik di rak rak berbaris rapi sesuai alfabet
Puas mengamati buku buku yang berjejer pandangan nya teralihkan dengan mesin pendingin yang berada di sudut ruangan

"Adraf em... Mesin nya  punya adraf?"

Sebenar nya bukan mesin yang menjadi inti pertanyaan Adrian melainkan "isi" Dari mesin tersebut

Tersenyum lembut adraf tau maksud dari si manis nya meletakkan pulpen kembali ke atas meja, menggeser semua berkas yang sudah selesai di periksa dan di tandatangani ke ujung meja agar tak ada yang menghalang atensinya terhadap Adrian-nya

"Bukan sayang, itu milik mu"

Mendengar ucapan adraf membuat Adrian berjalan mendekat ke arah nya

"Itu bukan punya adraf?"

"Itu milik mu sayang aku menempatkan nya di dalam ruangan ku karna aku tau kamu akan sering kelaparan di sini menunggu ku selesai berkerja, jadi aku memesan beberapa makanan dan menempatkan nya di dalam mesin pendingin itu"

"Kenapa adraf tidak membelikan ian makanan perusahaan saja? Bukan kah sama saja"

Mendengar ucapan Adrian membuat adraf tersenyum kemudian menepuk paha nya

"Kemari sayang"

"Tapi ian pengen berdiri adraf"

"Membangkang? "

Jika sudah seperti ini tak ada pilihan lain bagi Adrian selain mengikuti perintah adraf, bagi nya kemarahan adraf itu sangat mengerikan,

Adrian berjalan ke arah adraf dan duduk di atas pangkuan nya, perlahan adraf menyelipkan kedua lengannya memeluk Adrian dari belakang kemudian memain kan jari jemari lentik milik Adrian

"Itu berbeda sayang, aku memiliki banyak musuh mereka pasti akan melakukan hal-hal yang tak di sangka sangka aku takut jika aku memberimu makanan luar, makanan itu sudah di campur dengan racun"

My wife only belongs to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang