episode 11

3K 286 1
                                    

______________
______
_
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Adraf membawa Adrian menuju mobil yang terparkir di halaman mension lalu menurunkan nya dari gendongan

"Masuk lah perlahan sayang hati hati kepala mu"

"Adraf kita langsung pergi? "

Setelah melihat Adrian telah memasuki mobil adraf berjalan menuju sisi lain mobil lalu membuka pintu nya dan masuk

"Adraf kita tak berpamitan dulu? "

"Tak perlu sayang"

Adraf Menyalakan mesin mobil lalu menginjak pedal gas membelokkan nya lalu mengemudikan mobil keluar dari kawasan mension

"ADRAF TUNGGU KAKAK!!!"

Dari spion mobil adraf melihat arsyela menenteng tas besar sembari meneriaki nama nya

"Adraf kak arsyela katanya mau tinggal bersama kita di mension"

"Tch... Right baby"

"Lalu mengapa adraf tak menunggu nya?"

"Itu tak perlu"

"Adraf kesal dengan kak arsyela? "

" Aku bahkan sangat membenci nya sayang"

Setelah mengatakan itu mereka berdua saling diam membuat suasana hening seketika
Adraf yang tengah fokus mengemudi

Sementara Adrian yang tengah berfikir keras memikirkan topik pembicaraan sungguh dia tak menyukai suasana hening seperti ini

"Em... Adraf... Ennnn"

"Ada apa sayang? "

"Ian-ian pengen ramen pedas... "

Adraf mengerutkan kedua alis  lalu melirik Adrian dari sudut mata tajam milik nya

"Tak ada makanan pedas  sayang"

"Tapi Ian pengen adraf...."

"Jika kamu lupa kemarin kamu sudah terlalu banyak memakan makanan pedas sayang"

"Tap-tapi itu kan kemarin adraf sekarang Ian pengen makan makanan pedas lagi"

"Tidak Adrian"

"Tapi Ian pengen adraf!! "

Teriakan Adrian membuat adraf mengalihkan fokus nya melirik Adrian dengat tatapan tajam

"Hanya karena makanan pedas kamu sampai berani membentak suami mu sendiri sayang?"

Adrian terkejut ia tak sengaja membentak adraf jujur Adrian tak bermaksud membentak suaminya ini

"Ma... Maafin Ian adraf Ian... Ian gak bermaksud"

"Sangat pembangkang sekali baby panther ku ini"

"Ian gak bermaksud adraf maafin Ian hiks"

Adrian amat takut saat ini hanya karena ia tak bisa mengontrol emosinya ia dengan tak sengaja membentak adraf

Adrian tau amat tau jika adraf tak suka di bentak atau bahkan jika ia membangkang padanya

"No no no darling"

"Ian janji hiks gak ulangi lagi"

"Maaf sayang tapi istri yang nakal harus di...? "

"Hiks hukum"

"Pintar sekali istri kecil ku ini"

"Adraf hiks jangan hukum Ian, Ian gak nakal lagi"

Airmata mulai meluncur turun dari kelompok mata Adrian membuat adraf mengarahkan tangan kanan nya untuk mengusap airmata sang istri

My wife only belongs to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang