Aku menatap langit-langit kamarku, berpikir apakah aku pantas atas yang aku terima selama hidupku?
Apakah aku bisa melanjutkan hidupku? Ah, aku bahkan tidak yakin dengan itu.
Aku bahkan tidak dianggap oleh keluargaku sendiri, karena hanya dianggap sebagai anak yang tidak membawa keberuntungan.
Aku juga, tinggal seorang diri di apartemen ini. Ini adalah satu-satunya yang aku punya, yang diberikan oleh Oma.
Pikiranku terus berkelana, mencari-cari jawaban yang tepat atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenakku.
tidak jarang rasanya aku ingin menyerah atas hidupku.
Tak terasa buliran air mata jatuh di pipiku.
"Kenapa menangis?" tanya Zio yang sudah berada di kamar ini.
"Sudah ku bilang, jika lelah larilah kepadaku, aku akan memelukmu. Menangislah dalam dekapanku. Sekalipun badai menghadang, aku akan selalu berada disisimu."
Kini, aku menangis di dalam pelukan Zio.
Zio mengelus rambutku dengan lembut dan segara melepaskan pelukannya.
"Jangan menunduk, nanti mahkotamu jatuh."
Kini kami menatap mata satu sama lain.
"Jika kamu lelah, kamu bisa istirahat dan menangis sepuas mu, setelah itu kamu bisa tersenyum lagi. Tapi perlu diingat, semua ini terjadi bukan tanpa alasan. Aku pikir kamu perempuan terhebat yang aku temui selama ini.
Pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna, dengan kelebihan dan kekurangan yang kamu punya, kamu akan bersinar dengan apa yang kamu punya. Just keep going okay~!
Kamu harus bisa bertahan dengan dunia yang kejam ini dan mengubah yang awalnya sulit menjadi mudah."
Aku hanya mengangguk.
"Just remember, When this rain stops
Then you just have to laugh again."Aku memeluk zio dengan erat. Lagi-lagi saat berada di dalam dekapannya aku merasa nyaman.
And you must know it Zio, This rain is stop when i'm with you.
I love you, My prince.
•••••
©beviyla
260921This works inspired by song of Wendy - When This Rain Stops
Jisung as zio