- ALEENA -
Mamaku benar-benar keterlaluan. Bagaimana mungkin ia benar-benar berniat menikahkanku dengan pria yang sama sekali tidak dikenal latar belakangnya siapa.
Kuperhatikan dua orang yang sedang berjalan didepanku. Mamaku dan dimitri. Bahkan mamaku saat ini berjalan sambil menggandeng tangan dimitri. Jangan salah kira ya, bukannya aku cemburu, tapi aku hanya tidak suka kalau ibuku terlalu baik dengan orang yang tidak dikenal.
"Aleeenaaaaaaaaaa !!!!!!!" Teriak ibuku saat itu.
Aku langsung bangkit dan membenarkan kimonoku sedangkan dimitri kulihat seperti sedang mengatur napasnya.
"Mama" aku tak kuasa berkata-kata.
Ibuku berjalan cepat kearahku dan menarik telingaku.
"Aduhhh sakit mahhhh.. sakittt" teriakku.
"POKOKNYA MAMA TIDAK MAU TAHU BESOK KITA KE BUTIK DAN CARI GAUN PENGANTIN !!" Teriak ibuku.
Huuuufffftttttttt..
Hanya menarik napas panjang yang dapat kulakukan saat ini.
Kutatap lagi laki-laki yang katanya akan jadi suamiku itu. Sebenarnya dia gak jelek koq. Bentuk badannya bagus. Tinggi, punggungnya seksi.
Yang dipandang tiba-tiba menoleh. Ia tersenyum. "Kita sudah sampai" ujarnya.
Ahhh.. wajahnya itu.. uhhhhh... glek... hah loh kenapa jadi nelen ludah gini ! Ishh aleenaaaa sadarr dia itu makhluk asing yang kamu nggak tau asal usulnyaaa, mana tahu ternyata abis kamu nikah sama dia.. kamu bakal dibawa ke planetnya.. euwhhh !!!!!
¤¤¤¤¤¤¤
Dimitri berjalan menghampiri aleena yang sejak tadi hanya diam disofa ruang tunggu. Kakinya dilipat dengan anggun dan tangannya menopang dagunya yang mungil.
"Kamu tidak mau coba milih gaun ?" Tanya dimitri sambil duduk disebelah aleena.
Aleena tak menjawab, ia hanya diam memperhatikan mamanya yang sejak tadi sibuk memilih gaun.
"Apa kamu sebegitu tidak sukanya menikah denganku ?" Tanya dimitri lagi.
Kali ini aleena menoleh. "Heii alien.. aku penasaran kenapa sih kok kamu pasrah banget waktu disuruh nikahin aku!"
Dimitri tersenyum miring. "Kenapa aku harus menolak, usiaku sudah tidak muda lagi dan kamu juga sepertinya sudah cukup matang untuk menikah"
Aleena bersedekap. "Usiaku baru 23 tahun dan seharusnya aku masih punya waktu dua tahun lagi untuk bersenang-senang ! Tunggu sebentar..." aleena terdiam. Ia berusaha menelaah kata-kata dimitri barusan. "Memang berapa usiamu ?" Tanyanya.
"Menurutmu berapa ?" Tanya balik dimitri sambil menyandarkan tubuhnya dan menatap aleena.
Aleena menatap dimitri dari ujung rambut sampai ujung kaki. Paling juga cuma tiga atau empat tahun diatasku.
"Dua puluh tujuh" jawab aleena sambil mengalihkan pandangannya kearah lain.
Dimitri spontan terbahak. "Hahahahha... semuda itukah aku dimatamu ??"
Aleena kembali menatap dimitri dan mengernyit.
"Aku sudah 32 tahun aleena" jawab dimitri sembari tersenyum.
Aleena terbelalak. "Kamu ! Tiga puluh dua tahun ?!!"
Dimitri mengangguk.
Astaganaga... alien dihadapanku ini rupanya sudah hidup jauh lebih lama dibanding perkiraan aku. Pikir aleena shock.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Shoes (Re-Write Processed)
Любовные романыKarena sebuah insiden yang konyol aleena terpaksa menikah dengan dimitri atas perintah ibunya. Akankah pernikahan mereka berjalan mulus mengingat sifat aleena yang cuek dan keras bak batu karang serta dimitri yang perfectionist laksana air yang tena...