You're Mine ! (RePost)

49.7K 2.4K 183
                                    

Khusus Dewasa 21+

***

Delaney terus mengetuk-ngetuk kamar Aleena.

"Leen.. kamu baik-baik saja ? Aku minta maaf.. ini semua salahku.. seharusnya aku tidak.."

Pintu kamar Aleena tiba-tiba terbuka. Delaney yang terkejut langsung melangkah mundur.

Kedua mata Aleena terlihat sembab dan wajahnya terlihat amat pucat. Ia menatap tajam Del.

"Bisakah kau pergi dari sini" pinta Aleena secara halus tetapi tatapannya sedingin es.

Delaney berusaha mendekati Aleena tetapi wanita itu langsung memberi jarak.

"Kumohon Del"

Sambil menghela napas panjang Del akhirnya mengerti. "Baiklah aku akan pergi, kau sebaiknya beristirahat jangan sampai kau sakit lagi Leen"

Aleena menganggukkan kepalanya sambil tertunduk.

"Aku akan kembali lagi nanti" ujar Del lagi.

Aleena mendongak melihat Del sejenak dan berbalik hendak masuk kedalam kamarnya lagi.

"Jangan, sebaiknya kau tidak usah menemuiku lagi Del" pinta Aleena dan ia pun menutup pintu dibelakangnya.

Meninggalkan Del yang terpaku diam sambil terus menatap pintu yang telah tertutup itu.

¤¤¤¤¤¤

Dimitri berjalan pelan memasuki rumahnya. Menaiki tangga demi tangga menuju kamarnya. Begitu pahit rasanya ketika ia membuka pintu dan melihat ruangan yang didominasi warna merah itu.

Matanya terpaku sejenak pada bingkai foto besar istrinya itu. Yang mengenakan gaun berwarna putih dengan begitu indahnya.

"Kamu cantik sekali Leen" gumamnya.

Dimitri menghela napas panjang dan menutup pintu. Membuka jasnya yang setengah basah kemudian kemejanya. Mandi mungkin akan bisa menenangkan pikirannya.

------

Aleena memutar kran showernya dan air seketika membasahi tubuhnya. Rambut hitam Aleena yang panjang menutupi sebagian wajahnya.

Sambil menuangkan sabun cair itu keatas tangannya ia kembali teringat moment dimana Dimitri memintanya untuk mengusapkan sabun itu ditubuhnya yang berotot.

Aleena mengusapkan sabun itu diperutnya sendiri. Matanya terpejam. Mengingat setiap detail kenangan tentang Dimitri. Bagaimana terkejutnya ia ketika pertama kalinya menyentuh kulit pria itu. Napas Aleena mendadak tercekat. Bagian terdalam tubuhnya yang sudah cukup lama tak tersentuh itu seolah bergejolak. Menuntut agar sang pemilik kembali datang mengunjunginya.

Ia kembali membuka matanya dan bersandar di dinding sambil tertunduk, sebelah tangannya memutar keran itu. Berharap kalau sang pemilik tubuh yang kini bukan dirinya lagi datang dan mendekapnya. Dan ketika ia menengadahkan kepalanya kedua matanya terbelalak.

"Dimit.. ri" bisiknya.

Pria itu tiba-tiba ada dihadapannya. Tersenyum padanya.

Dengan segala kuasanya. Dimitri berdiri bak patung pahat yang terukir dengan begitu indah dihadapannya berbalut kemeja putih tak terkancing sehingga memamerkan tubuh sixpack nan berotot milik pria itu.

Tanpa sadar Aleena menelan ludahnya. Semilir kebahagiaan rasanya begitu membuncah dihatinya.

Dimitri perlahan mendekat padanya. Membuat jantung Aleena berdebar seolah akan meledak. Sebelah tangan Aleena mencengkeram pahanya sendiri. Kini, tubuh pria itu benar-benar begitu dekat dengannya, ada tepat didepan kedua matanya.

Red Shoes (Re-Write Processed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang