Besok adalah hari ulang tahun Anna.
Mengejutkannya aku belum memilih hadiah apapun.
Hari ini tampak mendung, cuaca tidak sedang bersahabat.
Tapi Dayeon dan Yeon tetap saja kerumahku untuk memikirkan hari ulang tahun Anna."Sepertinya hari ini cukup mendung , aku sedikit memiliki firasat buruk.." ucap Yeon, aku mengerti karena firasatnya beberapa selalu terjadi.
Tapi aku tidak akan mempedulikan hal itu, itu mungkin hanya firasat orang biasa... benar kan?"Siapa yang peduli dengan firasat konyolmu itu? Ayo kita pikirkan hadiah untuk Anna." Bisa ditebak hanya dengan sekali dengar, itu adalah Dayeon, ya benar apa katanya.
Besok sudah hari ulang tahunnya Anna, kita sebagai teman harus memberinya hadiah, sebab setiap salah satu dari kita ber-ulang tahun, Anna selalu datang dan memberi hadiah.
Terlalu baik, oh Anna~ aku terharu..."Mengetahui Anna pecinta kucing, hadiahnya mungkin tidak akan jauh dari hal perkucingan, haha." Aku mulai memberi usul dari pada mendengar mereka berdebat.
"Air ada benarnya." Ya aku selalu benar, hanya bercanda.Hujan rintik rintik mulai menampakan dirinya, hawa dingin mulai masuk teras rumahku yang kami gunakan untuk membicarakan persoalan hadiah ulang tahun Anna Narania.
Hawa dingin ini membuat kami terganggu dan pada akhirnya memilih untuk meninggalkan teras dan pergi ke ruang tamu sembari meminum susu coklat hangat."Pada akhirnya kita bersantai santai." Ucap Yeon tepat pada sasaran, ya benar kami terlampau bodoh dalam masalah beri-memberi hadiah.
Mungkin pada akhirnya kami hanya akan memberi Anna bolpoin dengan gambar kucing atau boneka kucing terbatas, jika memiliki uang.Ibuku sedang pergi kerumah temannya untuk sekedar menyapa karena sudah lama tidak bertemu diakibatkan ibuku selalu saja dirumah.
Sungguh aneh, aku bahkan tidak mengerti.
Ibu bahkan selalu menggumamkan sesuatu yang sulit ku-mengerti.
Seperti "hari itu, hari itu, hari itu, hari itu, hari itu..." aku bahkan terdiam karena tidak mengerti apa yang ibu gumamkan.Berita TV tidak henti hentinya memberitakan bahwa sebentar lagi akan ada hujan meteor yang melintasi bumi, Oceanus adalah tempat yang tepat untuk melihatnya, mengingat destinasi meteor terakhir adalah Oceanus.
Itu cukup mengerikan jika membayangkan meteor itu terbelah dan menimpa desa kecil ini hahahaha.Suara bising hujan pun mulai mereda, ibuku pun sudah pulang.
Yeon & Dayeon pamit pulang karena mereka sudah mendapatkan ide untuk memberikan hadiah, aku tidak tahu itu hadiah apa.
Karena mereka berniat merahasiakannya.Rahasia tidak akan bisa disebut rahasia lagi jika sudah terbongkar.
Jadi aku memilih untuk diam dan tidak bertanya.
Aku mulai membereskan cangkir yang kami gunakan untuk menyesap susu coklat panas tadi, entah apa yang kurasakan, aku memiliki firasat yang sangat buruk.
Tapi aku memilih untuk tidak memperdulikannya dan memilih untuk duduk didepan TV sembari menonton berita.Berita tentang terjadinya orang hilang di Laut Orick cukup terkenal saat ini.
Pasalnya tidak ada yang tahu menahu apa yang ada didalam laut tersebut.
Ada sebuah teori konyol mengatakan bahwa Laut Orick menginginkan 'Tumbal'.
Dan ada juga yang mengatakan bahwa Laut Orick dihuni para monster yang kelaparan.
Hanya orang bodoh yang mempercayai cerita konyol itu.
Namun, siapa tahu bukan?Memikirkan hadiah untuk Anna "Aku harus memberikan Anna hadiah yang cukup bagus , mengetahui ia sangat menyukai kucing , mungkin kubelikan boneka kucing saja" gumamku, aku pun memutuskan untuk memilih memberikan hadiah album idol kesukaan-nya yang berasal dari Jepang.
Mengetahui dia selalu berhalusinasi berpacaran dengan idol tersebut membuatku gemas ingin memukul otak kosongnya itu yang terlalu banyak berhalusinasi agar menyadari bahwa sesuatu yang tidak bisa digapai ya pada akhirnya tidak bisa.Aku pun mematikan TV dan membantu ibuku memasak hari ini.
Kata ibu, hari ini akan ada tamu yang datang, dan tamu itu sangat penting.
Aku tidak tahu siapa, rasanya tidak sopan jika menanyakan lebih lanjut, jadi aku diam saja dan mematikan rasa penasaranku itu.
Ibu bilang tamunya akan datang sebentar lagi, aku benar benar penasaran siapa 'Tamu Penting' ini?Mendengar suara seseorang mengetuk pintu, aku langsung saja berlari dan membukakan pintu.
"Selamat malam nak, dimana ibumu? kami ada urusan dengan-nya" Laki-laki tinggi berjas jika dilihat-lihat umurnya sekitar 30-an.
Aku lalu menganguk lalu memanggil ibu.
Tunggu, apakah ini tamu penting yang ibu maksud?
Otakku yang sedang kosong ini mulai berteori, jika orang tersebut akan menikahi ibu, ah~ semoga saja tidak..."Nak, masuklah kekamarmu, ibu ada urusan penting..." Tutur ibuku lemah lembut, suara ibu sangat amatlah menenangkan, aku pernah mendengar ibu bernyanyi, dan itu membuatku terpesona.
Aku kagum, aku seperti melihat Dewi Bulan menyanyi.
Ah- lupakan aku harus kembali kekamar dan tidur.
Walau rasa penasaranku cukup tinggi, aku sampai memikirkannya sampai pukul 01:23, aku lalu melupakannya dan tertidur lelap.Aku terbangun pukul 03:34 aku merasa gelisah akan sesuatu.
Saat bangun aku sudah dipenuhi dengan keringat dingin.
"Apa..yang terjadi...?" Aku merasa gelisah, benar benar gelisah, seperti merasakan akan ada sesuatu yang buruk terjadi.
Untuk menenangkan diri, aku-pun kedapur dan mengambil segelas air putih dan meminumnya.
Aku sedikit tenang, namun masih sedikit gelisah.Aku bingung, apa yang aku gelisahkan?
Ini bodoh mengingat keluargaku memiliki bakat yaitu melihat masa depan namun hanya 10 detiknya saja, aku tidak tahu apakah aku mendapatkan bakat itu juga atau tidak.
Karena aku tidak berani menerawang masa depan..."Ah bikin pusing , lebih baik aku menonton TV."
Seperti orang bodoh, aku menonton TV malam malam, dan isinya hanya berita tentang kecelakaan, hujan, teori Laut Orick.
Namun ada satu berita yang menarik perhatianku..."Berita terkini = Meteor akan melintasi daerah Oceanus , disarankan untuk melihatnya di tempat yang tinggi ~~~~~" Reporter itu berkata dengan senyum yang menurutku sedikit dipaksakan, hahaha.
"Meteor?" tiba tiba jatungku berdegup kencang dan aku mulai gelisah kembali.
Aku tidak mengerti apa yang terjadi.
Aku takut...Karena rasa gelisahku semakin tinggi, aku mematikan TV dan kembali kekamar, lalu menyelimuti tubuhku dan tertidur.
Entah mengapa aku bermimpi meteor terbelah menjadi 3.
Konyol, hahah.-Day 1 before Tsu8431
KAMU SEDANG MEMBACA
Menatap Laut [DISCONTINUE]
FantasySemua orang mengerti bahwa kematian tidak ada yang tahu, hanya takdir yang menentukan. Tidak ada yang mengetahui bahwa kematian itu sangat dekat dengan mereka atau tidak. Tsunami besar yang disebabkan jatuhnya meteor itu benar benar menewaskan banya...