1. Rapat di kantin

40 7 2
                                    

Pagi di rumah Alma, terlihat berbagai aktivitas para penghuni yang super padat. Mulai dari Bunda Alma yang tengah memasak, Ayah Alma yang sibuk memanaskan motor bebek antik kesayangannya, Kakak Alma yang bangun kesiangan, sampai Alma yang tengah sibuk menetralkan detak jantungnya. Ya, sebenarnya dirumah itu hanya Alma yang terlihat 'sok sibuk' aja. Sedari bangun hingga tiba saatnya sarapan, ia masih merasa aneh dengan dengan dirinya.

"Kamu kenapa sih?" tanya Kakak Alma, Bang Dion.

"Lagi sibuk tau!" 

"Dih, sibuk apa coba? Daritadi cuman ngatur napas kaya orang mau lahiran."

Katanya santai sembari menyeruput kopi susu yang telah bunda mereka buatkan.

"KOK GITU SIH?! Bunda..masa aku dikatain kaya orang mau lahiran?! Emang salah ya kalau lagi deg-deg an gini, kan ini first time masuk sekolah pake rok abu tapi sebenarnya biru muda."

"Enggak kok, gak salah kalau gerogi gitu. Tapi kamu juga sambil siap-siap ya, bentar lagi masuk sekolah kan? Inget ini hari pertama masuk SMA, jadi perempuan yang alim dan rajin."

"Dengerin tuh, si yang udah pake rok abu-abu."

Seusai mengucapkan kata-kata itu, Abangnya itu segera ngacir mencium tangan Ayah dan Bundanya untuk pamit pergi kuliah.

Belum sampai Alma akan protes kembali, suara Ayahnya segera mengintrupsinya untuk segera menyelesaikan kegiatannya pagi itu. Akhirnya ia pergi dengan diantar motor bebek butut kesayangan ayahnya dengan separuh rasa jengkel akibat abangnya dan separuhnya lagi deg-degan yang masih belum menghilang.

"Inget kata bunda, yang rajin, yang pinter. Nanti pulang naik angkot aja ya? Ayah gabisa jemput gapapakan?"

Ayahnya itu terkadang memperlakukan Alma masih seperti anak kecil, terkadang juga mendidik Alma dengan keras. Maka dari itu, Alma hanya berani mengangguk lalu berpamitan untuk masuk kedalam sekolah.

***
SMA NUSANTARA

Begitu Alma memasuki gerbang dengan tulisan besar nama sekolah itu, jujur saja dia menjadi ciut nyalinya. sedikit. Karena melihat bahwa ini dia masanya transisi menuju dewasa, terkadang ia merasa masih belum siap.

Tapi, ayolah? Ini hanya masa SMA. Semua orang pasti menyukai fase inikan?

"Baik untuk siswa-siswi yang baru, selamat datang di SMA NUSANTARA.."

Suara bariton yang menggema di seluruh penjuru sekolah, menyadarkan dia bahwa dia...

"AKU TELAT!"

'kan kan, belom juga dapet temen baru masa udah kena hukuman? Gak seru amat al,'

Ia pun segera berlari menuju lapangan, entahlah mungkin dewi bulan sedang baik. Iya dewi bulan, dewi fortuna lagi sibuk menyuplai minyak untuk orang-orang. Minyak lagi langka tsay,

Alma tak ketahuan, ia segera berbaris seperti yang lain untuk mendapatkan pengarahan di hari pertama setelah MPLS. Tau kan? Oke, mari kita jelaskan sedikit mengenai MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) pengganti MOS. Masa mengenal sekolahnya yang baru itu telah usai, dan ia kini tengah menanti akan ditempatkan dikelas mana ia nanti.

Kalian bertanya mengapa Alma menantikan pembagian kelas? Karena di hari ke lima, atau bisa dibilang hari terakhir sebelum penutupan MPLS. Sekolah mengadakan tes tulis untuk penjuruan, apakah kamu akan di kelas ipa atau ips.

Di sekolah ini memiliki kebijakan, jika kamu memang ingin di jurusan ips. Kamu tak perlu mengikuti tes tulis tersebut, tapi jika kamu menginginkan jurusan ipa. Maka kamu harus melewati tes tersebut, karena kuota dibatasi. Dan ya, ipa masih jadi yang favorit karena dianggap 'lebih pintar'.

5 SEKAWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang