Our Past

5 1 0
                                    

Malam itu Taeyong menceritakan semuanya. Bagaimana kehidupan mereka dahulu. Hingga seperti apa Jaehyun menjalani kehidupannya selama ini.

Semasa hidupnya, Jaehyun hanya bisa menjelajahi waktu dimasa lalu. Disaat ia masih balita hingga berusia 5tahun setiap kali ia merindukan Luna Mamanya.

Dan juga betapa menderitanya Jaehyun yang menahan siksaan setiap kali bulan purnama karena tidak bisa menemukan dan meminum darah Mate nya.

Jika saja dia hanya seorang Vampire dan bukan setengah Wolf, mungkin dia tak akan menderita seperti  ini. Entah takdir Moon Goddes ini adalah sebuah berkat atau justru kutukan untuknya.

Jaehyun sudah sangat menderita karena takdirnya.

"Jaerim Apakah kau berfikir semua kaum Vampire dan Wolf itu jahat dan kejam? Sehingga membuat mu ragu untuk menjadi Luna??" Tanya Taeyong.

Jaerim diam tak menjawab.

"Jika kau berfikir demikian. Tidakkah kau melihat ibumu?? Bukankah dia sangat berhati Lembut dan Bijaksana?"

"Maksud ku, ibunya Jaehyun." Ucap Taeyong meralat ucapannya.

"Kakak ku ada adalah contoh nyata yang pernah kau temui bahwa tidak semua Wolf itu keji dan hina. Begitupun kaum  Vampire." Lanjut Taeyong.

"Begitu pula Jaehyun. Dia lahir dan tumbuh seperti ibunya. Hanya saja semua yang telah terjadi selama ini membuatnya sedikit bersikap dingin. Tetapi bukan berarti Jaehyun adalah Vampire atau Wolf yang jahat." Jelas Taeyong lagi.

"Jaerim, cobalah untuk menerimanya. Bukankah kau pernah mengatakan padaku, ketika kita berada di dunia manusia. Kau bilang setiap orang bisa mengubah nasibnya, tapi tidak dengan takdirnya. Jadi mengapa sekarang kau menghidari takdir mu? Jika tidak Jaehyun  si bodoh itu akan mengorbankan hidupnya untuk mu dan lebih memilih untuk musnah"

"Musnah?? Apa maksud mu, bukankah Alpha adalah golongan tertinggi dan terkuat? Bagaimana dia bisa dimusnahkan?" Tanya Jaerim.

"Jaerim, sebuah keabadian hanya bisa dimiliki oleh seorang Alpha yang di dampingi dan di terima oleh Lunanya.  Lagi pula kau tidak bersedia menjadi bagian dari kami. Bahkan Jaehyun berencana menjadikan mu Luna dengan memberikan darahnya pada mu. Jika Luna yang meminum darah sang Alpha semua keinginan para memboikot akan terkabul. Ke abadian sang Alpha akan dicabut sehingga Alpha bisa terbunuh dengan peluru perak. Dan untuk kesekian kalinya. Bangsa Vampire yang kejam akan kembali memburu para Wolf kami."

"Tunggu, mengapa dia akan memberikan darahnya pada ku??" Tanya Jaerim Bingung.

"Karena dia tidak bisa menggigit dan menjadikan mu bagian dari kami!" Jawab Taeyong geram.

"Tapi, bagaimana kalian bisa yakin jika aku akan meminum darahnya?" Tanya Jaerim lagi.

"Jaerim, apa kau belum merasakan in heat?" Tanya Taeyong jengah.

"A-apa itu in-in heat??" Tanya Jaerim kembali.

Taeyong meremat rambutnya kesal.

"In heat adalah masa dimana rasa  ketertarikan mu padanya akan semakin bertambah. Dan disaat bulan purnama merah berikutnya kau akan kehilangan kendali atas dirimu. Semua hasrat $*× mu akan mengambil alih kesadaran mu dan membuat mu melakukan hubungan intim dengan Mate mu. Dan aku berharap sebelum malam itu kau harus memberikan kepastian pada Mate mu. Hanya akan ada dua kemungkinan yang terjadi pada malam itu." Taeyong kembali menjeda kalimatnya.

"Kemungkinan pertama.

Jika kau tidak berhasil mengendalikan diri dan dengan pasrah Jaehyun membiarkan mu mengigitnya dan  memberikan darah nya lebih dulu maka semua ke khawatirkan kami akan benar-benar terjadi."

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang