My First

6 0 0
                                    

"CUPP!!"

Tubuh Jaerim terkejut ketika Jaehyun menempelkan bibirnya dan membuat tubuh Jaerim menegang.

"First Kiss Ku!" Ucap Jaerim dalam hati.

Jaehyun tersenyum dan melumat bibir Jaerim lembut. Sangat lembut Jaehyun benar-benar melakukannya dengan sangat hati-hati seperti Jaerim adalah sebuah Gelas kaca yang akan retak jika ia bergerak gegabah.

Sementara Jaerim hanya diam dengan tatapan terkejut. Jaerim yakin jantungnya sudah tidak lagi berada pada tempat yang semestinya.

Merasa tidak ada penolakan dari Jaerim. Jaehyun penarik tengkuk Jaerim dan memperdalam ciuman mereka.

Jaerim memejamkan matanya. Entah kenapa Jaerim benar-benar menyukainya, setiap gerakan dan sentuhan dari bibir Jaehyun dia benar-benar menyukainya. Perlahan-lahan bibirnya bergerak mengikuti alur permainan Jaehyun.

Jaehyun merasa diatas angin. Sungguh ini bisa membuatnya menjadi gila, Jaerim semakin berani membalas setiap ciuman nya, membuat Jaehyun segera melepaskan ciuman nya ketika merasakan Aura In Heat dalam diri Luna-nya begitu kuat.

"Luna, kau terlalu berani membalas ciuman ku! Apa kau lupa kalau aku adalah seekor binatang Buas, jika akal ku kalah, aku bisa saja menerkam mu kapan pun!" Ucap Jaehyun Lembut.

Jaerim menatap mata Jaehyun resah. Entah mengapa ia merasa sedikit kecewa, Jaehyun menghentikan kegiatan mereka.

"Kenapa aku menginginkannya lagi!" Batin Jaerim.

Jaehyun tersenyum mendengar ucapan Jaerim didalam hatinya. Namun Jaehyun harus menahannya, jika tidak Jaerim mungkin akan menyerahkan dirinya sebelum malam bulan Purnama.

Sesungguhnya membuat Jaerim mencintainya bukanlah suatu tantangan bagi Jaehyun. Karena Kodratnya, sang Luna PASTI akan Jatuh hati cepat atau lambat padanya.

Jaehyun mengusap bibir Jaerim dengan ibu jarinya, membersihkan jejak salivanya yang tertinggal.

"Kau sangat Manis!" Puji Jaehyun.

Jaehyun masih menatap bibir Jaerim.

Membuat Jaerim menunduk mendengar ucapan Jaehyun.

Sungguh pria dihadapannya ini benar-benar semakin membuat Jaerim kehilangan akal sehatnya.

"A-aku akan kembali ke kamar ku!" Ucap Jaerim.

Jaerim berdiri dan hendak pergi namun Jaehyun menarik lengannya. Membuatnya tersentak kebelakang hingga Jatuh terbaring bersama Jaehyun diatas ranjang.

"Apa kau keberatan tidur di kamar ku?" Tanya Jaehyun.

"A-aku!!" Jaerim kehilangan kemampuan bicaranya.

Sungguh Jaerim bisa gila.

CUUPP!!

Jaehyun mengecup kening Jaerim agak lama.

"Hanya tidur, aku tidak akan melakukan apapun pada mu!" Ujar Jaehyun.

Jaehyun membawa Jaerim kedalam pelukannya dan meletakkan dagunya di pucuk kepala Jaerim.

Lagi-lagi Jaerim tak bisa menolak perbuatan Jaehyun, dan lagi dia menemui dirinya sangat menyukai aroma tubuh Jaehyun dan setiap sentuhan yang Jaehyun berikan.

Jaerimpun terlelap didalam dekapan Jaehyun.

Jaehyun tersenyum mendengar dengkuran halus sang Luna.

"Baiklah, Ayo kita pergi ke dunia manusia!" Bisik Jaehyun di telinga Jaerim.

Jaehyun kemudian ikut memejamkan matanya.

*****

Jaerim bergerak gelisah didalam tidurnya. Tangannya mencengkeram erat selimut yang menutupi setengah tubuhnya.

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang