01. Tetangga

10K 904 15
                                    

"Iya pak, mari, saya duluan" ujar Nanon ramah kemudian melempar seutas senyum ke guru guru di ruangan lalu segera beranjak keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya pak, mari, saya duluan" ujar Nanon ramah kemudian melempar seutas senyum ke guru guru di ruangan lalu segera beranjak keluar.

Nanon menghela nafas lelah lalu melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul empat sore.

Bukan hal baru bagi siswa teladan seperti Nanon untuk pulang lebih telat daripada siswa siswa lain, Nanon cukup terbiasa.

Pria itu menyusuri koridor sekolah dengan santai, tangannya bersembunyi di saku celana dengan sebuah earphone menyumbat telinganya.

"Ah sialan"

Nanon yang baru sampai di parkiran langsung berdecak. "Motor gue kan di bengkel"

Nanon yang langsung mendengus malas itu segera meninggalkan parkiran dan menuju gerbang.

Sorot matanya menyebar ke kanan dan ke kiri mencoba mencari kendaraan yang bisa ia tumpangi.

Tin tin

Nanon tersentak kaget dan reflek memundurkan kakinya lalu segera menoleh ke mobil putih polos yang tengah berada di sebelahnya

Kaca mobil tersebut turun perlahan sampai menampakkan wujud pengendaranya. Nanon langsung melepas earphone di telinganya lalu tersenyum tipis.

"Sore pak" sapa Nanon

Pria di tengah mobil tersebut membalas senyum manis Nanon.

"Kenapa belum pulang non?"

"Oh, itu, nunggu taksi pak, motor saya di bengkel"

Pria itu mengangguk mengerti mendengar penjelasan Nanon.

"Naik gih, pulang bareng saya aja"

Nanon langsung menggeleng cepat. "Eh ngga usah pak, sebentar lagi juga saya dapet taksinya"

"Gapapa, lagian rumah kita dempetan"

Nanon mengulum bibir bawahnya ragu lalu mengangguk tipis dan segera masuk ke dalam mobil putih tersebut.













"Udah sampe non"

Nanon menoleh. "Ah iya" katanya lalu segera beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari mobil.

"Makasi ya pak"

Pria itu terkekeh kecil. "Udah berapa kali saya bilang sama kamu, kalo di luar sekolah panggil om aja gausah bapak, kita udah tetanggaan 18 tahun loh"

Nanon menampakkan barisan giginya sampai dimple lucunya terlihat lalu mengangguk kecil.

"Iya, makasi ya om Mew" kata Nanon sebelum akhirnya mempersilakan pria yang dipanggil Mew itu berlalu pergi.

Nanon menghela nafas panjang lalu segera beralih memasuki area rumahnya yang masih tertutup rapat. Nanon merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah kunci

[✔] Cigarette or Kiss ; Ohmnon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang