20. Salah paham

3.6K 405 15
                                    

Ohm mengusap ngusap wajahnya yang kusut sembari menaiki tangga yang membawanya ke lantai atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ohm mengusap ngusap wajahnya yang kusut sembari menaiki tangga yang membawanya ke lantai atas.

Ohm menyusuri lorong yang gelap kemudian merogoh kunci kamar dari sakunya dan mendorong pelan kayu persegi panjang di depannya itu.

Ohm melangkahkan kakinya masuk, namun belum sempat ia melewati pintu, pergerakannya sontak berhenti. Sorot mata Ohm menangkap keberadaan sesuatu yang menarik perhatiannya.

Ohm meneguk salivanya kasar dengan masih menatap Nanon yang tertidur di ranjangnya.

"Non.. " ujar Ohm pelan, sangat pelan sampai hanya bisa terdengar oleh dirinya sendiri.

Ohm bergerak mendekat ke Nanon dan berdiri di sebelah lelaki yang nampak sangat lucu dalam tidurnya.

Ohm meringis lalu membuang muka, lelaki itu mencoba tak membuat dirinya lemah akan Nanon. Namun siapa yang Ohm bohongi? Bahkan semesta pun tau seberapa besar cinta Ohm ke kekasihnya.

"Kenapa kamu bohongin aku non.. "

Ohm menggertakan giginya kasar lalu mengerjap ngerjapkan matanya mencoba menyeka cairan bening yang nyaris lolos dari kedua mata indahnya

Ohm menarik nafas panjang lalu menatap Nanon sejenak sebelum akhirnya memilih beranjak meninggalkan ruangan




















Kerutan kasar nampak jelas di dahi Nanon, pria itu merengkuh dan melakukan peregangan kecil tanda tidurnya mulai terusik.

Nanon beranjak bangun dari tidurnya lalu mengusap ngusap wajah agar penglihatannya tak kabur.

Sedetik kemudian Nanon tersentak kecil menyadari dirinya masih di kamar sang kekasih. Nanon melirik ke sekeliling, tak ada yang berubah, semuanya masih sama seperti sejak ia tertidur kemarin yang tandanya Ohm masih belum datang kemari.

"Kamu kemana paw..." monolog Nanon lesu kemudian memilih beranjak dari ranjangnya

Nanon memperhatikan sekeliling rumah yang nampak sepi lalu menuruni tangga yang membawanya ke lantai bawah, hingga anak tangga terakhir, Nanon sontak menghentikan langkahnya.

Tangga yang berhadapan langsung dengan meja makan membuat sorot mata Nanon otomatis terkunci pada seseorang yang tengah melahap sarapannya disana

Nanon menghela nafasnya kemudian tersenyum lega mendapati seseorang yang sangat ia cintai dalam keadaan baik

"Paw" panggil Nanon

Si pemilik nama yang tengah sibuk dengan dunianya langsung menoleh cepat dan menatap Nanon dengan tatapan datarnya. Ohm memperhatikan Nanon dari ujung kepala sampai ujung kaki lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain

Nanon mengulum bibirnya sedih lalu perlahan melangkah lebih dekat ke Ohm.

"Paw kamu kemana aja kemarin"

[✔] Cigarette or Kiss ; Ohmnon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang