"Turun"
Nanon membuang nafas lalu segera melepas helmnya dan turun dari sepeda motor Ohm.
"Iya iya sabar kali"
Ohm menggeleng lalu berjalan mendahului Nanon, sementara pria itu masih menyebarkan pandangannya melihat ke sekeliling.
"Bu, nasi goreng 1 sama- non, lo pesen apa?"
Nanon menoleh cepat. "Ah, engga"
"Cepetan, lo belum sarapan"
"Yaudah samain aja"
Ohm mengangguk mengerti. "Dua ya bu, makasi" ujar Ohm ramah lalu segera memilih tempat duduk dengan Nanon mengikutinya.
"Gue kira lo mau ngajak gue ke mall, restoran, pantai, malah kesini"
"Jangan salah lo non, ini tongkrongan gue setiap telat sekolah. Parah, nasgor disini gaada lawan"
Nanon tersenyum remeh. "Berarti mulai hari ini lo gabakal kesini lagi"
"Loh, kenapa" Ohm mengeryit
"Soalnya mulai sekarang gue bakal pastiin lo ga pernah telat lagi"
Seuntai kalimat Nanon sontak membuat tawa Ohm lepas.
"Lo kenapa si non, kemarin ngelarang gue ngerokok, sekarang ngelarang gue telat"
Nanon menarik nafas lalu menggebrak kecil meja didepannya.
"Lo harusnya bersyukur, ada gue yang peduli sama lo. Lo itu udah kelas 12 Ohm, kalo terus kaya gini, bisa bisa lo ga lulus. Apalagi sekarang lo masih di skors"
Ohm menyilangkan tangannya lalu bersender dikursi.
"Kalo ga lulus tinggal ngulang setaun"
Ctakk
"Aw, non??" rintih Ohm sembari mengelus keningnya yang baru terkena jentikan kasar jari Nanon.
"Enteng banget lo ngomong, ga kasian sama bokap lo?"
Ohm mengendurkan kerutan di dahinya perlahan lalu membuang muka.
"Buat apa kasian"
"Ohm, lo--"
"Permisi"
Ohm dan Nanon menoleh bersamaan ke wanita yang tengah menghidangkan sarapan di depan mereka.
"Silakan"
Nanon tersenyum tipis lalu mempersilakan ia berlalu pergi.
Ohm mulai menyantap sarapannya dengan tenang, tanpa bersuara. Sedangkan Nanon malah tak fokus dan memperhatikan Ohm yang tiba tiba menjadi lebih pendiam
"Gue iri sama lo"
Ohm menghentikan pergerakannya lalu menoleh perlahan ke Nanon.
"Apa? Gue ga salah denger?" kata Ohm, Nanon menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Cigarette or Kiss ; Ohmnon
Teen Fiction❗ bxb warning ❗ • "Setiap batang rokok yang mau lo hirup, gue ganti pake ciuman, deal?" "Of course, deal" Ohm menjabat tangan Nanon sebagai tanda perjanjian mereka tanpa tau seuntai kalimat tersebut nyatanya adalah awal ba...