10. Kunjungan

5.1K 608 126
                                    

Ohm menuruni tangga rumahnya perlahan dengan setengah ikhlas, jiwanya masih belum terkumpul, Ohm masih ingin membaringkan tubuh bongsornya itu di ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ohm menuruni tangga rumahnya perlahan dengan setengah ikhlas, jiwanya masih belum terkumpul, Ohm masih ingin membaringkan tubuh bongsornya itu di ranjang

Ohm beranjak menuju dapur, namun malah decakan malas yang terdengar dari pria itu. Tak ada sarapan sama sekali, meja makan di depannya kosong tanpa objek apapun.

Ohm menoleh ke sekeliling dan baru menyadari dirinya hanya sendiri di rumah tanpa Mew, bukan hal baru, kepala sekolah harus selalu datang pagi kan?

Ohm terdiam sejenak kemudian menjentikkan jarinya tanda ia mendapat sesuatu.

Ohm mengambil ranselnya kemudian berlari kecil meninggalkan kediamannya dan beranjak menuju rumah tetangganya di sebelah

Tanpa permisi, Ohm membuka pintu rumah Nanon perlahan. Pria itu merekahkan senyumnya kala mendapati Nanon yang tengah bergelut dengan alat masaknya didapur

"Nanon"

"E ayam" Nanon tersentak kecil kemudian melempar tatapan malasnya ke Ohm yang hanya menunjukkan ekspresi tak bersalah kemudian duduk di meja makan Nanon

"Ngapain lo kesini" ujar Nanon sembari memindahkan nasi goreng buatannya dari penggorengan ke piring

"Gue numpang sarapan dong, lo masak apa"

Nanon menaikkan satu alisnya heran kemudian menghela nafas.

"Enak tuh kayaknya" kata Ohm sambil mencoba mengintip kegiatan Nanon

"Emang enak, gue yang masak" sahut Nanon percaya diri kemudian menghidangkan sarapannya di meja

Ohm tersenyum lebar kemudian mulai mencicipi sarapan buatan Nanon untuk pertama kalinya

"Gimana?"

"Enwak nwon"

Nanon sontak terkekeh. "Habisin dulu nasi lo, baru ngomong"

Ohm ikut tertawa kecil kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Lo kaya gini gue berasa punya anak"

Ohm menoleh. "Males banget punya ortu kaya lo"

"Lo pikir gue mau punya anak kaya lo" cibir Nanon sembari melahap sarapannya

Ohm terdiam sejenak, menghentikan pergerakannya dan malah terdiam memfokuskan pandangannya pada Nanon yang tengah lahap menikmati sarapannya. Pipi berdimple nya mengembung membuat Nanon nampak mengemaskan yang sontak mengukir senyum simetris diwajah Ohm

"Pacaran yuk non"

"Uhugh ugh"

"Eh eh, ini air air" panik Ohm kemudian menuangkan segelas air yang dengan gesit langsung diteguk Nanon

"Hah??"

Ohm mengerjap ngerjapkan matanya kemudian menggeleng. "Eh ga, gapapa"

Nanon mengerutkan dahinya heran kemudian memilih tak menghiraukan Ohm dan melanjutkan kegiatannya









[✔] Cigarette or Kiss ; Ohmnon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang