Jangan lupa vote dan komen!
Happy reading 💓
•••
"KENZIA ANASTASYAA!! Kamu ini ya, udah berapa kali papa nasehati tapi kamu tetap saja membuat masalah! Kamu kapan mau berubahnya Zia..?" Pria berumur 44 tahun itu sedang berkacak pinggang dihadapan seorang gadis berambut hitam kecoklatan yang diketahui bernama Kenzia.
Lalu pria paruh baya atau papa Kenzia itu menghela nafas kasar. Jujur ia sudah lelah dengan sifat putrinya yang badung ini, setiap hari selalu ada aja kelakuan yang dilakukannya yang membuat pria itu naik pitam, entah itu disekolah ataupun ditempat umum.
Walaupun Kenzia sudah sering kali dinasehati dan diomeli tapi tetap saja gadis itu tidak mendengarkannya dan tetap mengulangi perbuatannya. Entah bagaimana lagi papa Kenzia harus menasehati dia, papanya sudah sangat pusing dan capek dengan tingkah laku putri bungsunya itu.
Papa Kenzia pun duduk di sofa single yang langsung berhadapan dengan Kenzia yang sedang menunduk dalam, lalu pria paruh baya itu memejamkan matanya sembari memijit pelipisnya yang terasa pusing. Pusing memikirkan pekerjaan yang menumpuk dikantor dan lagi lagi masalah yang diperbuat oleh Kenzia disekolah, sehingga mengharuskan dirinya untuk datang kesekolah dan meninggalkan pekerjaannya.
"Kali ini apa yang kamu perbuat disekolah, Kenzi?" Papa Kenzia beralih menatap tajam Kenzia sehingga membuat bulu kuduknya berdiri.
Gimana tidak, soalnya kalau papanya sudah menyebut nama Kenzi, itu artinya dia sudah sangat serius dan batas kesabarannya sudah habis. Dan juga Kenzia tidak dapat merayu papanya kalau sedang dalam mode seperti ini. Alias mode singa kalo kata Zia mah.
Kenzia tidak menjawab dan kepalanya malah semakin menunduk kebawah sampai rambutnya menutupi seluruh wajah cantiknya. Kenzia takut namun tidak begitu takut, dia seperti ini agar papanya merasa kasihan dan memaafkan dirinya lagi untuk kesekian kalinya, lalu papanya pun tidak jadi memarahinya.
Tapi apa boleh buat? Sepertinya sekarang papanya ini sudah sangat marah padanya dan raut wajahnya pun semakin datar tidak menunjukkan adanya belas kasihan sama sekali. Kalau begini sih Kenzia hanya bisa pasrah kalau-kalau dia akan diomeli dan diceramahi.
"Kenzi, apa yang kamu perbuat tadi disekolah?" Tanya pria itu sekali lagi dan sedikit menekan setiap bait katanya. Membuat Kenzia yang tadinya ingin menelan air ludah agar rileks malah jadi tersedat di tenggorokan.
"Emm Z..zia—" ucapan Kenzia terpotong.
"Tatap papa, Kenzi."
Oke sekarang Kenzia benar-benar takut. Dengan perasaan ragu, Kenzia pun mendongak dan menatap papa Julian yang masih menatapnya dengan tajam bahkan mengalahkan tajamnya pisau yang sudah diasah.
"Emm zi..zia tadii—"
•••
Flashback‼️
Saat jam istirahat tiba biasanya para murid akan berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong setelah bergulat dengan materi-materi pelajaran.
Tapi lain halnya dengan Kenzia dan kawan kawan, mereka malah pergi ke taman belakang sekolah yang biasanya akan sepi saat jam istirahat karena para murid pada pergi ke kantin. kecuali, kalau ada murid yang membawa bekal atau murid kutu buku yang akan menghabiskan waktu jam istirahatnya dengan membaca buku-buku.
Bagi murid yang tidak suka membaca buku pasti akan sakit matanya melihat pemandangan itu. Tapi bagi murid kutu buku, buku adalah makanan pokok mereka setiap harinya, jadi jangan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANDAR
Teen FictionSEBELUM MEMBACA FOLLOW AKUN JIE DULU (◜‿◝) ───────────────────── "YANG BENER AJA PAPA NYURUH GW TINGGAL DI DESA KUMUH KAYA GINI?!!" -K.A Ketika Kenzia, gadis cantik yang berasal dari sebuah kota besar yang hidupnya selalu berfoya-foya bersama para s...