06. Anak bunda Santi

6 1 0
                                    

Hallo.. sebelum baca boleh kali vote dulu^^

Happy reading...

•••

"Nghhh" Kenzia mengerang pelan lalu merenggangkan badannya sambil mengedipkan mata yang masih terasa berat.

Dirinya yang tadi sedang tertidur pulas seketika terbangun karena mendengar suara ribut yang berasal dari luar kamarnya. Setelah nyawanya terkumpul, Kenzia membalikkan badan dari posisi miring menjadi terlentang.

Saat suara ribut sudah tidak ada dan Kenzia pun sedang bengong sambil menatap atap rumah, dia dikagetkan oleh pintu kamar yang tiba-tiba terbuka dan lagi yang paling mengagetkan adalah orang yang membuka pintu kamar itu.

"Astaghfirullah hal'azim!" Ucap orang yang tadi membuka pintu. Dia pun ikut terkaget dan dengan cepat dia menutup kembali pintu yang sempat dibukanya setengah.

Dia kaget bukan karena melihat hantu atau sebagainya, dia kaget karena melihat Kenzia yang masih rebahan dengan bagian perutnya yang sedikit memperlihatkan pusarnya.

Kenzia sendiri juga ikut kaget saat tiba-tiba seseorang itu lebih tepatnya seorang laki-laki menyembulkan kepalanya ke pintu. Dan dengan cepat dia segera bangun dan merapikan pakaian serta rambutnya yang berantakan.

Tadi siapa ya? Anaknya bunda Santi? Tapi kok cowo? Gue pikir cewe. batin gadis itu

Yaiyalah Zia, cowo.. kalo cewe masa iya tadi pergi jum'atan:) -jie

Selang beberapa menit, terdengar ketukan dari luar kamar

Tok tok tok

"I..ini koper punya kamu sudah saya angkat kesini, sa..saya taro didepan ya," Pemuda itu menggeletakkan 2 koper berwarna merah muda beserta ransel warna peace didepan pintu itu.

"Oh iya, tadi kata bunda saya kamu disuruh turun untuk makan siang. Kalo begitu saya duluan ke bawah." Sambungnya lalu beranjak dari sana meninggalkan kamar Kenzia.

Mendengar suara langkah kaki yang kian menjauh, Kenzia berjalan dengan mengendap-endap kearah pintu lalu membukanya dengan perlahan. Matanya mengedar ke sekeliling, melihat-lihat sekitar apakah masih ada orang atau tidak dan saat benar-benar aman, gadis itu mulai membawa masuk koper dan tasnya kedalam kamar.

"Huh.. beresin nanti aja deh. Mending gue kebawah dulu makan, udah laper banget ni perut minta diisi." Gumam Kenzia menatap perutnya yang mengeluarkan bunyi.

Sebelum turun ke lantai bawah, Kenzia berkaca dulu sebentar untuk merapikan penampilannya. Setelah dirasa cukup, Kenzia pun bergegas turun karena perutnya semakin meronta-ronta meminta diberi makan.

Dilantai bawah tepatnya dimeja makan, Kenzia melihat bunda Santi dan pak Rahmat serta pemuda tadi yang mengantarkan kopernya kedepan kamarnya sudah duduk rapih ditempatnya masing-masing.

Bunda Santi menyadari keberadaan Kenzia terlebih dahulu. "Eh Zia udah dateng. Sini, kita makan siang bareng. Bunda bikin makanan enak loh,"

Kenzia hanya tersenyum kikuk lalu mulai melangkahkan kakinya menuju kursi disebelah Santi dan berhadapan dengan pemuda itu yang kini sedang menyeruput teh hangat buatan bundanya.

"Oh iya Kenzia, kenalin ini anak bunda satu-satunya namanya Muhammad Anandar Jakrana, dia seumuran sama kamu." Ucap bunda Santi memperkenalkan anak laki-laki kebanggaannya.

Nandar menoleh sekilas dan tersenyum tipis.

"Oh, i-iya bun"

"Yaudah kalo gitu kita mulai aja makan siang. Zia, mau pake lauk apa? Biar bunda yang ambilin" Tawar Santi

ANANDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang