PROLOG

10 4 0
                                    

PROLOG

Seulas senyum kecil tercipta dibibir mungil berwarna pink alamiku saat kornea mataku membaca perkata demi perkata chat random yang dikirimkan olehnya lewat salah satu media sosial yang terinstall dihandphoneku. Bahkan hanya karena membaca chat randomnya itu mampu membuatku menggelengkan kepala samar lantaran heran mengapa ia bisa sampai kepikiran mengetikkan kalimat tersebut untukku yang tidak pernah gagal membuatku tersenyum, tersenyum, dan tersenyum, bahkan, tertawa, tertawa, dan hanya tertawa.

Anggaplah selera humorku yang terlalu rendah karena terlalu gampang menertawakan segala hal yang ada disekelilingku. Namun menurutku kalimat chat itu benar-benar lucu dan pantas untuk ditertawakan. Dan kala jari-jariku bersiap untuk membalas rentetan chat yang sukses membuatku mengeluarkan berbagai macam reaksi tersebut, di pertengahan ketikanku seketika saja terhenti dengan secepat kilat. Seulas senyum yang sengaja kuterbitkan dibibir mungilku tadi pun seketika saja hilang dalam sekali kedipan mata.

Ntah mengapa, namun tiba-tiba saja aku merasa ada yang salah, antara aku dengannya.

Diketik: Selasa, 22 Februari 2022.
Dipublish: Sabtu, 20 Mei 2023.

ALGRIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang