9. BENAR-BENAR MENDAPATKAN SURAT PERINGATAN DAN ANCAMAN SKORS

2 1 0
                                    

9. BENAR-BENAR MENDAPATKAN SURAT PERINGATAN DAN ANCAMAN SKORS

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Baru pulang?"

"Iya. Habis ada rapat OSIS tadi disekolah. Makanya baru pulang."

"Yaudah. Langsung makan. Udah sore ini."

"Iya. Tapi bersih-bersih dulu. Gerah."

"Sepatunya jangan taruh sembarangan. Langsung taruh di rak sepatu. Seragamnya juga. Langsung masukin keranjang pakaian kotor. Mama baru bersih-bersih."

"Iya ma. Tenang."

Melepas kedua kaus kakiku dan memasukkannya ke dalam sepatuku. Kuambil sepatuku itu dan menaruhnya dirak sepatu yang banyak diisi sepatu-sepatu dan sendal-sendal lainnya seperti apa yang sudah diingatkan mamaku tadi. Karena jujur saja biasanya kalau aku sudah kelewat capek seperti sekarang ini. Telat pulang. Karena rapat OSIS atau kegiatan lainnya dari sekolah. Aku akan lupa menaruhnya ditempat seharusnya. Sepasang sepatu itu akan kubiarkan saja tergeletak dimana aku melepasnya sampai teriakan mamaku memasuki indera pendengaranku yang isinya mengomeliku.

Cukup menguras batin memang. Namun meski begitu besok-besoknya kalau aku lupa aku akan tetap mengulanginya lagi.

Maafkan anakmu yang pelupa ini ma. Janji deh gak lagi. Kalau gak lupa lagi tapi.

Jadi takut dikutuk jadi batu.

Haus lantaran tadi aku menjawab semua pertanyaan mamaku dengan sedikit berteriak karena posisi mamaku yang sepertinya berada di dapur. Tengah melakukan suatu kegiatan yang tak bisa untuk ditinggal. Aku menuju lemari pendingin. Kulkas. Untuk melihat ada apakah di dalam sana dan apakah ada yang bisa kuminum untuk meredakan hausku ini. Mendapati sebotol air mineral. Lantasku bawa ke kamar untuk kuminum setelah mengganti seragamku yang sudah penuh peluh ini.

*****

Mengeringkan rambutku yang basah sehabis mandi menggunakan handuk kering yang kugosok-gosokkan pelan ke rambutku. Kini aku menuju ke tempat di mana aku mengcharge handphoneku. Terdapat empat pesan masuk dari Larissa yang bila kuliat dari notifikasi dia memanggil namaku dua kali.

Melepaskan chargeannya lalu menggenggam handphoneku santai. Segera aku membuka empat pesan yang dikirimkan oleh cewek itu untuk membalasnya.

Larissa

Alannaaa.
Alannaaa.
Akhhh!!!
Makasih banyak yaaa. Karna kamu aku jadi bisa obatin lukanya Gio😩😩😩

Tersenyum kecil. Aku jadi membayangkan bagaimana gugup dan gemetarannya Larissa saat mengobati luka-luka serta lebam yang ada dimuka Algrio tadi. Pasti lucu.

Mulai menggerakkan jari jemariku satu demi satu menyentuh alfabet yang ada di keyboardku ini. Aku menjawabnya ikut merasakan senang yang tengah dirasakan oleh Larissa saat ini.

Larissa

Alannaaa.
Alannaaa.
Akhhh!!!
Makasih banyak yaaa. Karna kamu aku jadi bisa obatin lukanya Gio😩😩😩

Santai aja kali.
Gimana-gimana rasanya behadap-hadapan sama sang pujaan hati???😱😱😱

Seneng banget lah asli.
Semoga dia gak denger detak jantungku yang bener-bener berisik banget tadi di dalam😔👎

ALGRIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang