Pemuda tampan dengan kaki jenjang itu berdecak pelan sesaat setelah semua barangnya sudah selesai ia ambil dari bagasi pesawat yang baru saja ia tumpangi.
Ia berjalan keluar mengikuti arus orang-orang yang satu pesawat dengan nya, hingga sampai di beberapa deretan kursi tunggu, ia mendudukan dirinya dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang yang akan ia suruh untuk menjemput nya.
"Den, jemput gue di Airport sekarang!"
Ucapan perintah ia lontarkan setelah ia mendial nomor telfon seseorang, membuat orang di sebrang sana yang ia panggil "Den" itu sedikit kebingungan."Hah, jemput lo? Loh? Lo balik?! Kok gak ngabarin dulu sih?!" kaget seseorang di sebrang telfon itu.
"Ck, jangan banyak tanya. Mending lo cepet jemput gue sekarang, gue tunggu! Jangan lama." setelah itu, ia mematikan panggilan telfon nya.
___
Pemuda itu melongo setelah mendapatkan telfon dari seseorang yang menyuruh nya untuk jemputnya mendadak. Menghela nafas sejenak, lalu bangun dari kasurnya untuk bersiap siap.
"Loh, kamu mau kemana dek? Udah jam setengah sembilan loh ini." suara lembut itu membuat pemuda itu menengok sejenak sebelum ia keluar dari rumah.
"Mau jemput Sam, bun. Dia bilang udah di airport." ujarnya.
Wanita paru baya yang sudah kepala empat namun tetap cantik itu menaikkan satu alisnya bingung,
"Sam? Samudera? Loh, Abang pulang? Kenapa mendadak dan gak ngabarin dulu toh? Kok dia ga bilang apa-apa sama bunda..""Iya bunda. Bunda nanya nya nanti aja ya, aku buru-buru. Kasian kalo Sam nunggu lama." setelah kalimat itu, pemuda itu mencium tangan sang bunda dan bergegas keluar.
•••
Visualisasi di airport, lagi nunggu dijemput.
/gambar creadit: pinterest/
©lianlee
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa & Samudera
Teen FictionKeduanya memiliki nama yang indah dengan arti yang sama luasnya. Keduanya juga memiliki paras yang bukan lagi 'hampir' sama, tapi memang sama. Tapi setiap manusia tidak mungkin memiliki kesamaan yang mutlak bukan? Pasti ada saja hal yang membedakan...