𝐃𝐀𝐘 ⏤12.

257 56 16
                                    

"K-kak shin jangan jangan aduh nanti ngerepotin!"

Hinata berucap kepada sano tertua, namun tak di idahkah oleh pemilik nama. Menghela nafas lelah, Hinata hanya dapat pasrah dengan perlakuan sano tertua itu.

"Hina-chan diam saja isthirahat di sofa oke? Shin-nii akan mengambil kotak p3K untuk mengobati lukamu."

Ujarnya dengan nada lembut nan kedipan mata, Hinata membalas senyum canggung dengan kelakuan Shinichirou.

'Eh sebentar, tadi dia...'

'Ngetwink!?'

'Kok⏤ shin-nii?? Tak mungkin kan-

"Ne ne hina-chan, sini ulurkan kakimu biar aku obati."

Ucapnya dengan nada lembut tak lupa senyum yang selalu terpatri di wajahnya, Hinata merasa itu senyuman horor nan aneh.

Seolah dia sedang melihat om-om tersenyum dengan penuh nafsu liar yang kapan saja akan menculiknya ke alam lain.

'Kumohon, hentikan senyuman horor itu shin-nii.'

Hinata tetap tersenyum canggung dan hanya mangut mangut menuruti ucapan si tertua, dan dalam batinya ia merasa amat tertekan mendapati tatapan aneh dari Shinichirou.

Shinichirou mengolesi luka di lutut Hinata dengan lembut, terlihat penuh kasih sayang. Tampa sadar [Name] merona dengan tingkah lelaki di hadapan nya, dan ia lupa jika ia ber-epresi. Tubuh barunya juga akan menyamakan.

"Eh, Kenapa? Apa sakit? Jika iya, aku akan lebih berhati hati. Maaf- maaf- Hina chan"

"Eh eh apa maksudmu shinn-nii? A-aku tidak sakit daijoubu!"

"Hontou ni daijoubu?"

"Hontou ! Hontou shin-nii"

Shinichirou tersenyum tipis ia memejamkan kelopak matanya, Hinata tampa bingung. Apa ia salah bicara? Tapi kata-katanya tak menyirat kata penyingung.

Secara tiba-tiba [Name] mendapatkan eraksi kontak tubuh akibat usapan lembut di surai merah mudanya, itu adalah perbuatan shinichirou atau sano tertua.

"Ne..Hina-chan tiba tiba memerah, Shin-nii jadi kawathir, syukurlah jika kau tak apa."

[Name] mematung mendengar penuturan kosa kata dalam alunan nada lembut bak irama, senyum tulus yang seperti di dukung oleh cahaya terang membuat ketampanan adam di hadapan nya meningkat, tangan kecil milik [Name] tampa sadar meremas rok-nya sembari menundukkan kepala, bibirnya ia gigit. Hatinya--ntalah ini aneh, dan janggal.

"Hina-chan!? Daijoubu!!!???"

"I-iya shin-kun."

.
.
  .
    .
      .

"Eh, Hina-chan kau bilang 'Shin-kun' tadi?"

[Name] a.k.a Hinata lansung mendonggak dengan wajah panik sekaligus malu, ia menggeleng lalu segera berdiri dengan panik.

"A-aku harus menemui I-iza-nii!"

Shinichirou ingin menyanggahi kata kata Hina, namun lawan bicaranya sudah lari dan menghilang dalam sekedip mata.

"....padahal aku ingin bilang sesuatu...hina-chan."

______________________________________

Hosh..

Hosh..

Hosh..

Hosh...

"Kau kau! Berhenti bocah sialan!"

𝗕ertukar 𝘁ubuh 𝘀erta 𝗱imensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang