Sore ini, kami berdua melihat bang udin keluar dari kamar dengan berpakaian sangat rapi dibarengi dengan memakai parfum. Tampak dari raut wajahnya ia sangat senang sekali bahwa akhirnya ia dapat dinner bersama kak eun joo.
"Cieee.. Yang mau dinner-an" ejekku dan bang jinu bersamaan
"Aku udah rapi kan?Udah wangi kan?Outfit aku cocok kan kalo pake ini?" tanya bang udin
"Ini bang udin gak sih bang jinu? Barukali ini dinner gugup gitu padahal udah punya 10 mantan" tanyaku ke bang jinu sambil tertawa
"Kayaknya enggak deh. Ini bukan udin tapi parjo pacarnya si jaenab tetangga kita. Hahahaha" jawab bang jinu dan kami berdua pun seketika tertawa terbahak-bahak
Saat itu, bang udin menahan emosinya untuk tidak melemparkan bantal sofa ke kami karena dia gak mau merusak mood dia sendiri, sebab moment yang ia perjuangin dan ia nantikan selama 2 bulan akhirnya tercapai juga.
[23.00]
Ketika aku dan bang jinu sedang asik menonton film, tiba-tiba kami mendengar suara teriakan yang membuat telinga kami sakit. Ya siapa lagi kalo bukan bang udin.
"AAAAAAA.."teriak bang udin
"Apaan sih din. Udah malem tau. Kasian pembantu nanti pada bangun karna mendengar suara lu" tegur bang jinu
"Aku dan eun joo sah pacaran" kata bang udin dengan tegas dibarengi kegembiraan
"Hah? Serius bang? Kak eun joo mau jadi pacar bang udin si kang playboy ini" heranku
"Jadi dia taukan lu kang playboy dan udah punya 10 mantan?" tanya bang jinu
"Udah dong. Kan aku udah ngekasih tau semua tentang aku. Dan dia nerima aku apa adanya kok. Dan dia juga tadi mau agar aku tobat dan cukup hanya sampai dialah wanita yang mengisi ruang hatiku, gak boleh ada wanita lain."jawab bang udin
"Bagus deh kalo kayak gitu" kata bang jinu
"Oh iya bang, apakah kak eun joo udah tau juga kalo nama panggilan abang itu udin?"tanya ku sambil tertawa kecil
"Udah dong. Pas aku mengatakan itu ke dia, dia tertawa bgt sampai perutnya kesakitan. Aku malu banget sampe diliatin orang karena tawa eun joo keras kali..Sialan ya kalian berdua, kalo ngasih nama panggilan itu agak berkelas sedikit kek kayak felix atau steven dan masih banyak lagi nama di muka bumi ini. Ehh, ini malah ngasih nama udin" jawab bang udin sambil kesal
"Lah kan nama itu emang cocok bgt sama mu, din."ucap bang jinu sambil tertawa
"Yap betul bang jin. UDINNN" balasku dengan menekan nada dan sambil tertawa.
"Ishhh, gue gemplak ye kalian berdua!"kesal bang udin
"Dahlah..Aku mau mandi dulu..Lalalalalala" bang udin terlalu gembira sampai pergi ke kamarnya sambil lompat-lompat kayak anak abg yang baru pacaran.
*****
Tidak terasa bang udin dan kak eun joo pacaran sudah setahun. Sedangkan bang jinu masih betah dengan status jomblonya. Aku dan bang udin bersusah payah dengan berbagai cara agar dia mau membuka hati kepada wanita kembali. Tapi semua usaha itu tidak mempan ke bang jinu.
Malam hari, tiba-tiba bang udin mengajak kami buat dinner ke restoran yang biasa kami kunjungi. Setiba disana, bang em melihat bahwa kak eun joo juga sedang makan disana ditemani oleh temannya yang wajahnya hampir mirip dengan kak eun joo. Dan kami memutuskan untuk ikut bergabung dengan kak eun joo.
"Hai sayang" sambut bang em duluan sambil cipika cipiki dibarengi dengan kisseu dengan kak eun joo
"Hai juga sayang" balas kak eun joo
Aku dan bang jinu langsung duduk saja, dan kami hanya melihat sepasang kekasih yang sedang asik cipika cipiki dan kisseu layaknya merekalah yang punya kontrakan di dunia ini sedangkan kami anak kost-an mereka berdua.
"Kenalin, ini kembaran aku, eun bi" kata kak eun joo sambil menjabatin tangan kami satu per satu
"Halo, aku eun bi" ujarnya ke bang udin
"Halo, aku myung jun"
"aku yu na"
"a..a..ku jin woo" kata bang jinu sambil terpata-pata dan bengong melihat betapa cantiknya paras kak eunbi
Baru kali ini bang jinu kalau memperkenalkan diri gugup. Apakah bang jinu sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kak eunbi? Atau bang jinu lagi kesambet roh rua, kucing kami yang sudah mati kemarin?Ahhh aku pusing liat tingkah kedua abang aku.
"woy, jinu sadar hei. Lepasin tangan anak orang" ujar bang udin sambil menepuk tangan bang jinu yang masih lengket dengan tangan kak eunbi. Bang jinu sadar dan segera melepas tangannya dan tangan kak eunbi.
Pada saat sedang makan, aku, bang udin dan kak eun joo melihat mereka berdua saling curi pandang satu sama lain. Sepulang dari restoran, bang udin mengajak kami ke pasar malam untuk bermain wahana yang ada disana. Setiba disana, kami banyak mamainkan permainan. Bang udin dan kak eun joo sangat senang karna mereka bisa pacaran dengn bebas, bang jinu dan kak eunb juga sudah sangat akrab bahkan tanpa mereka sadari mereka terus bergandengan sedangkan aku, ya seperti biasanya menjadi nyamuk di antara mereka.
Kak eun joo sangat suka manaiki wahana biang lala begitu juga dengan kak eunbi. Tanpa basa basi mereka langsung menarik kedua abang ku untuk ikut menaiki wahana tersebut. Aku melihat kedua abangku saling bertatap-tatapan. Sponton aku langsung tertawa melihat ekspresi mereka. Aku dan kedua abang ku, jantung kami gak kuat naik wahana bianglala karena kami takut. Semangat kedua abang bucin ku. gerutuku dalam hati. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengalah dan menuruti begitu saja dengan ajakan para eun twins.
Dengan terpaksa aku akhirnya berjalan sendirian sambil melihatin wahana lainnya dibarengi dengan makan gulali. Ketika sedang asik berkeliling, tiba-tiba seseorang menutup mataku dari belakang. Spontan aku kaget dan langsung memegang serta meraba tangan tersebut. Sepertinya aku mengenal tangan ini? Apakah ini sanha? Atau raki? Atau? ehh.. jangan-jangan ini nunu? Oh iya, aku ingat hanya dialah orang yang selalu datang menemuimu dengan menutup mataku dari belakang terlebih dahulu. Tapi mana mungkin nunu keluar malam dan berada di tempat ramai kayak gini? Mamanya kan ngelarang dia keluar malam?
to be continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Kang Family
Teen FictionAkhirnya kami mendapatkan kebahagiaan dan kehangatan kembali setelah 10 tahun lalu kami kehilangan semua itu..