6

1.8K 248 8
                                    

Sebelum fajar, Yunho memutuskan untuk pergi. Ia tidak mau Jaejoong terkejut karena kehadirannya setelah perpisahan mereka. Sebelum pergi Yunho mencium kening dan bibir pucat Jaejoong, membisikkan kata-kata cinta kemudian pergi tanpa menoleh ke belakang. Yunho harus kuat! Harus tangguh dan mampu! Bukan lagi untuk dirinya sendiri tetapi untuk Jaejoong dan calon anak mereka juga. Yunho bertekad untuk segera menyelesaikan masalah internal keluarganya. Ia harus segera membereskan para lintah sialan yang menjadi ancaman serta mereka yang diam-diam mengaduk lumpur dalam kegelapan.

♥♥♥

Ketika pintu tertutup, Jaejoong membuka matanya. Melirik ke arah pintu yang bergeming masygul. Jaejoong menghela napas panjang, membiarkan air mata mengalir, membasahi pipinya. Jaejoong sangat merindukan Yunho, sebenarnya semalam ia sempat terbangun karena merasa diawasi, ia terkejut karena Yunho terlelap disampingnya sambil menggenggam tangannya. Betapa Jaejoong ingin memeluk pria yang sangat dicintainya tersebut, tetapi Jaejoong berhasil menahan keinginannya.

Sampai saat ini Jaejoong masih tidak tahu alasan-penyebab utama Yunho menceraikannya. Jika Yunho masih mencintainya kenapa harus berpisah? Masalah apa yang dihadapi oleh Yunho sehingga pernikahan mereka menjadi hacur seperti ini?

Jaejoong terisak, membiarkan kesedihan yang coba ia tahan selama ini mengalir bersama air matanya.

♥♥♥

Ketika memasuki kantornya, Yunho dikejutkan oleh kehadiran seorang pria yang duduk di atas kursi roda, dengan tenang menatap Yunho dengan mata lelahnya. Di belakangnya pria lain berdiri tenang dan tersenyum kepada Yunho.

"Kakek..." sapa Yunho.

"Kenapa kau menyembunyikan perceraianmu dariku?" tanya pria yang duduk tenang di atas kursi rodanya.

Yunho melirik pria yang berdiri di belakang kakeknya, pria tersebut memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan sang kakek. Yunho bahkan menduga pria tersebut adalah kekasih gelap kakeknya karena ketika kecelakaan beberapa tahun yang lalu, demi melindungi sang kakek, pria tersebut rela kehilangan salah satu matanya dan mengalami luka bakar dipunggungnya. Pria tersebut setia pada sang kakek dan mengabdikan hidupnya pada kakeknya, seperti belahan jiwa yang tak terpisahkan.

"Aku memberitahumu sebelumnya, aku sudah kehilangan anak dan menantu, aku tidak ingin kehilangan keluarga lagi. Kenapa kau menceraikan Jaejoong tanpa memberitahuku?" tanya sang kakek, suaranya tegas tetapi wajahnya tetap tenang.

"Jaejoong sedang mengandung." Pria yang berdiri dibelakang kakek Yunho sedikit membungkukkan tubuhnya untuk membisikkan kalimat tersebut.

"Kakek, demi keselamatan Jaejoong." Jawab Yunho. Ia menghela napas. Bagaimana bisa kakeknya tidak tahu jika pria dibelakang kakeknya adalah anggota keluarga yang cukup berpengaruh di dunia politik?

"Biar aku mendengar rencanamu!"

"Aku akan mengumpankan diriku sendiri untuk menarik keluar semua lintah busuk yang berdiri dikegelapan. Untuk itu aku berpisah dari Jaejoong. Selama Jaejoong masih menjadi pasanganku, dia akan ikut menjadi target mereka." Jelas Yunho.

"Hm... apakah Yoochun sudah memukulmu?"

Yunho berkedip. Ayah mertuanya tidak memukulnya, tidak juga memarahinya. "Tidak."

"Yah, setelah masalah ini selesai, jika aku masih memiliki umur panjang maka aku akan memukulmu menggantikan orang tuamu dan mertuamu, kau cucu bodoh!"

♥♥♥

Sepanjang siang itu Yunho mendapatkan ceramah dan makian dari sang kakek tetapi karena kakeknya secara pribadi menemuinya Yunho memiliki keyakinan bahwa kakeknya akan diam-diam membantunya mengatasi masalah.

"Itu lah kenapa sejak dulu aku tidak ingin keluarga cabang ikut campur masalah perusahaan." Keluh kakek Yunho.

"Tenanglah! Aku akan membantu Yunho." Pria yang dengan setia mendorong kursi roda ke dalam lift itu bicara dengan lembut.

"Tentu saja kau harus membantu cucumu!"

"Ya."

♥♥♥

Setelah kondisi Jaejoong stabil, ia diijinkan pulang. Jaejoong pikir ayah dan ibunya yang akan menjemputnya tetapi ia tidak berharap Yunho yang datang kepadanya. Diam-diam, tanpa berkata apa-apa, Yunho mengemasi barang-barang Jaejoong, membantu Jaejoong naik kursi roda dan mendorong kursi roda tersebut sampai ke tempat parkir dimana mobil Yunho menunggu.

Begitu naik mobil, Jaejoong tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Kenapa?"

Yunho mengeratkan genggamannya pada stir. "Tidak ada alasan lain. Hanya saja... aku merindukanmu."

Jaejoong mencibir.

"Aku tahu banyak hal ingin kau tanyakan dan katakan padaku. Tapi tunggu sampai kita di rumah Ayah." Yang dimaksud ayah oleh Yunho adalah ayah Jaejoong-mertuanya, Yoochun.

"Bukankah sangat tidak tahu malu untuk memanggil ayahku seperti itu?"

"Boo..."

"Jangan memanggilku seperti itu!"

"Aku tahu kau marah. Tapi tolong, demi bayi kita, jagalah kesehatanmu."

Jaejoong tidak berkomentar. Ia memilih diam. Hari dimana ia menandatangani surat cerai adalah hari dimana ia ingin memberitahu Yunho perihal kehamilannya.

"Untuk sementara tetaplah di rumah. Aku akan mengirim beberapa orang untuk menjagamu. Bersabarlah untuk sementara."

Jaejoong mengerutkan keningnya. "Apakah terjadi sesuatu?"

Yunho tidak menjawab. Ia tidak akan melibatkan Jaejoong, ia tidak mau Jaejoong berada dalam bahaya. Ia tidak bisa membayangkan Jaejoong berada dalam bahaya karena dirinya.

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

Wednesday, February 23, 2022

9:37:55 AM

NaraYuuki

Divorce [YunJae] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang