8

1.1K 176 17
                                    

Ketika lewat hp jadi mungkin banyak Miss Ty, tanpa edit. Selamat membaca...

🌻🌻🌻🌻🌻

Yunho sedang menyiapkan bukti untuk menyingkirkan para lintah pengganggu. Ia sangat sibuk dan kurang tidur. Wajahnya kuyu dan tubuhnya lelah. Tetapi untuk segera bisa bersama Jaejoong lagi, dirinya harus bergegas. Yunho tidak mau dan tidak rela Jaejoong didekati pria lain.

"Tuan, tolong lihat laporan keuangan 2 tahun terakhir ini." Sang asisten kepercayaan memberinya setumpuk dokumen. "Ada aliran dana tidak jelas dalam jumlah besar yang masuk ke dalam rekening beberapa pemegang saham."

"Kau mendapatkan bukti transaksinya?" Tanya Yunho.

"Ya." Jawab sang asisten, "Juga bukti pemalsuan pajak yang dilakukan oleh paman dan sepupu anda di perusahaan cabang."

"Bagus. Selidiki lagi! Dan siapkan rapat besok lusa." Perintah Yunho.

"Tuan, anda belum pulang selama seminggu." Sang asisten mengingatkan. Jika bosnya lembur mana mungkin anak buahnya tidak lembur.

Yunho terdiam. Apa gunanya pulang jika tidak ada Jaejoong yang menunggunya. Lebih baik ia tidak pulang.

"Tuan Jaejoong menghubungi anda tapi tidak tersambung dengan nomor anda."

"Ah!" Pijar bahagia terpancar dari mata lelah Yunho. "Bateraiku habis. Tolong diisi." Yunho mengambil handphonenya dari laci dan menyerahkannya kepada sang asisten.

Dengan cekatan si asisten menerima perintah, berjalan ke sudut ruangan tempat charger berada.

Pintu diketuk dari luar, si asisten bergegas membuka pintu dan melihat sekertaris bosnya datang membawa kotak makan yang dibungkus kain satin berwarna maroon.

"Supir tuan Kim Junsu mengantarkan makan malam untuk Direktur." Si sekertaris menyerahkan kotak makan tersebut kepada si asisten sebelum kembali ke pos kerjanya.

"Tuan, makan malam anda." Si asisten meletakkan kotak tersebut di atas meja.

Yunho linglung sejenak sebelum memerintahkan asistennya membongkar kotak tersebut.

Kotak tersebut berisi beberapa lauk, nasi putih dan termos berisi sup. Mencium aroma masakan yang akrab, Yunho meninggalkan pekerjaannya dan mengajak asisten setianya untuk makan bersama meskipun terlalu awal untuk makan malam.

Yunho mengenal rasa makanan dengan baik. Makanan yang tersaji ini adalah buah tangan Jaejoong sehingga Yunho tidak menyia-siakan makanan yang sudah susah payah Jaejoong siapkan untuknya.

🌻🌻🌻🌻🌻

Konser di teater, lagu-lagu lawas yang disajikan benar-benar membuat Jaejoong mengantuk. Bukan bermaksud tidak menghargai atau tidak mengapresiasi selera orang lain tetapi jika bukan karena ajakan orang tuanya, Jaejoong memilih tidur di rumah. Apalagi dengan kondisi tubuhnya saat ini, Jaejoong jelas sering merasa mengantuk.

Jaejoong tidak ingat berapa lama ia tidur, tetapi saat sang ibu membangunkannya, suasana di dalam teater sudah agak sepi. Sambil menguap Jaejoong berjalan keluar didampingi sang ibu.

"Jaejoong Hyung..."

Jaejoong menoleh, melihat pria yang dikenalnya. Salah satu dari sekian banyak sepupu Yunho. Sejak dulu Jaejoong kurang suka pada sepupu satu ini.

"Senang melihatmu disini. Apa kabar?"

Jaejoong menyentuh lengan sang ibu, meminta sang ibu menemani ayahnya yang sedang berbicara dengan kenalan di dekat mobil mereka terparkir.

Ditemani dua orang pengawalnya, Jaejoong tersenyum pada pria yang tampak ramah tersebut. "Mari berhenti berbasa-basi dan katakan apa mau mu!"

"Ku kira aku akan melihatmu bersedih tetapi tidak menyangka kau terlihat begitu bahagia setelah bercerai dari Yunho."

Jaejoong mencibir. "Apakah kau pikir tidak lagi menjadi bagian keluarga Jung adalah bencana untukku?"

"Sayang sekali... Padahal aku ingin menghiburmu."

"Kau bisa menabrakkan dirimu pada kendaraan yang lewat di jalan raya. Dan aku akan sangat bahagia melihatnya." Ucap Jaejoong. Tanpa berpamitan ia berjalan menuju orang tuanya yang sudah melambai padanya.

Pria itu tersenyum, "Ah... Yunho benar-benar beruntung pernah memilikinya." Gumamnya.

🌻🌻🌻🌻🌻

"Tuan, untuk apa kita berhenti di sini?" Tanya sang supir.

Pria yang ditanya menyodorkan kartu nama dan kartu kredit kepada supirnya. "Beli buket bunga anyelir dan kirim pada Jaejoong!"

"Tuan Jaejoong? Istri tuan Yunho?" Tanya sang supir.

"Jangan banyak bertanya dan lakukan apa yang aku perintahkan!"

"Ya."

🌻🌻🌻🌻🌻

Yunho menyandarkan punggungnya, ia lelah dan rindu ingin berjumpa Jaejoong. Tetapi banyak hal yang harus diselesaikannya. Yunho hendak memejamkan matanya sejenak ketika pintu kantornya dibuka. Yunho sudah meminta asistennya dan sekretarisnya untuk pulang, kasihan keluarga mereka jika keduanya harus terus menemani Yunho lembur.

Merasa heran karena asistennya tidak menyapanya, Yunho menoleh—ia sedang duduk di atas sofa yang membelakangi pintu masuk. Ia terkejut dengan kunjungan tidak terduga ini.

"Boo..."

"Ku dengar kau tidak pulang ke rumah lagi. Aku datang menjemputmu."

Yunho agak linglung, ia merasa sedang bermimpi. "Bukankah kau menonton konser?"

"Ya. Terlalu menikmatinya sampai tertidur." Jawab Jaejoong. Ia melirik kotak makan yang sudah ditata rapi. "Kau menghabiskan makananmu?"

"Ya." Jawab Yunho.

"Aku meminta ayah menurunkanku disini agar bisa menemani pulang. Tidakkah kau ingin menghabiskan malam ini bersamaku?"

Tidak ada yang bisa menolak Jaejoong apalagi Yunho. Setelah membereskan barang-barang dan dokumen penting lainnya, Yunho membiarkan Jaejoong menyetir ke rumah yang pernah mereka tempat bersama.

🌻🌻🌻🌻🌻

Malam ini, untuk pertama kalinya setelah perpisahan mereka, Yunho merasa hangat. Orang yang ia rindukan siang dan malam akhirnya berada dalam pelukannya. Meskipun tidak melakukan hal-hal intim tetapi bisa memeluk Jaejoong sepanjang malam merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Yunho.

🌻🌻🌻🌻🌻
🌻🌻🌻🌻

TBC

🌻🌻🌻
🌻🌻
🌻

Ada yang kangen ga?

🌻

29 Mei 2022
11.57 WIB
NaraYuuki

Divorce [YunJae] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang