10

1K 161 9
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻

"Kalian sudah bercerai." Sang ayah mengingatkan ketika Jaejoong pulang ke rumah usai seminggu tinggal di rumahnya—yang ia tinggali dengan Yunho saat keduanya masih dalam ikatan pernikahan.

"Aku tahu." Jawab Jaejoong.

"Kau adalah anakku..." Yoochun menatap Jaejoong, ingin memarahi putranya tetapi hati kecilnya tidak mengijinkannya. "Saat ini keluarga Yunho sedang saling bertarung dan hal itu sangat berbahaya."

Jaejoong bergeming, mendengarkan penuturan sang ayah.

"Petugas pajak mendatangi rumah keluarga Paman dan sepupu Yunho kemarin lusa. Ada penangkapan dan menyitaan aset. Keadaaan benar-benar sangat kacau, akan lebih baik jika kau menjauhi masalah untuk sementara."

"Yunho bukan masalah, Ayah." Ucap Jaejoong.

"Keluarganya penuh masalah. Dan Yunho belum cukup kuat untuk mencegah masalah itu membuat masalah bagi dirinya sendiri." Komentar Yoochun.

🌻🌻🌻🌻🌻

"Apakah kau punya hubungan khusus dengan sepupu Yunho?" Tanya Junsu ketika sedang menyiapkan makan siang untuk keluarganya.

"Sepupu Yunho yang mana, Bu?" Tanya Jaejoong.

"Jung Hyunjoong?" Tanya Junsu pada dirinya sendiri, "Yang akhir-akhir ini mengirimiku bunga anyelir."

Jaejoong mengerutkan keningnya, "Aku tidak terlalu mengenalnya tetapi dia bukan orang yang baik."

"Benarkah? Beberapa kali dia menelpon ke rumah untuk menanyakan mu dan bicaranya benar-benar sopan. Dia memiliki mulut yang manis..."

"Tapi berbisa." Ucap Jaejoong, "Tidak usah pedulikan orang itu, Bu. Dia orang yang berbahaya."

🌻🌻🌻🌻🌻

Beberapa hari berikutnya media dipenuhi berita tentang skandal keluarga Jung. Banyak anggota keluarga yang ditangkap pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut tetapi ada pula yang berhasil melarikan diri dan menjadi buronan. Terlepas dari hal tersebut, nilai saham  perusahaan induk milik kelurga Jung pun mengalami penurunan bahkan banyak orang menduga bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut.

"Kau ingin Ayah membeli saham yang dijual?" Tanya Yoochun. Ia menatap putra kesayangannya dengan ekspresi bingung.

"Ya."

"Tapi Ayahmu ini bukan pengusaha..."

"Ayah membelinya untukku, menggunakan uangku."

"Bukan soal uang. Hanya saja..."

"Ayah..."

"Baik. Ayah akan membeli semua saham yang dijual untukmu menggunakan uang Ayah." Ucap Yoochun. Apa yang tidak bisa ia berikan pada putranya? Apa saja akan ia berikan asal putranya bahagia—selama hal itu bisa dilakukannya.

"Hyunjoong jadi buronan polisi?" Junsu yang melihat berita tampat agak terkejut. "Bukankah pagi tadi ia masih mengirim bunga kemari?"

Jaejoong menatap sang ibu, "Kenapa Ibu masih berurusan dengan pria berbahaya itu?"

"Tidak. Kurir yang mengantar bunganya." Ucap Junsu.

"Mungkin bunga itu sudah dipesan sebelumnya." Komentar Yoochun.

"Hm, mungkin..." Sahut Junsu.

🌻🌻🌻🌻🌻

Jaejoong tahu Yunho agak sibuk belakangan ini sehingga tidak sempat menelpon atau sekedar mengiriminya chat. Sebaliknya asisten Yunho yang setiap hari mengabarkan kegiatan sang bos pada Jaejoong.

Saat sedang berjemur di belakang rumah sambil memetik bunga, handphonenya berdering. Nomor tak dikenal. Jaejoong enggan mengangkat telpon tersebut. Akan tetapi dering telpon terus menerus mengganggunya sehingga Jaejoong menerima telpon tersebut.

"Yah, karena Yunho mencari gara-gara jangan salahkan aku yang menjadi kejam."

Jaejoong membuka mulutnya ingin menanyakan identitas orang tersebut namun sepertinya orang tersebut enggan disela.

"Jangan bersedih untuk orang bodoh itu! Aku tidak suka melihatmu bersedih untuknya..."

Telpon terputus begitu saja membuat Jaejoong bingung. Saat Jaejoong menelpon balik nomor tersebut, nomornya sudah tidak aktif. Sedikit bingung akhirnya Jaejoong menelpon asisten Yunho, asisten tersebut mengatakan bahwa Yunho dan manager keuangan perusahaan sedang memenuhi panggilan pihak berwajib sebagai saksi.

Yang tidak Jaejoong dan asisten Yunho ketahui adalah, mobil yang ditumpangi oleh Yunho mengalami tabrakan.

🌻🌻🌻🌻🌻
🌻🌻🌻🌻
TBC
🌻🌻🌻
🌻🌻
03 Juni 2022, 14.47 WIB
NaraYuuki

Divorce [YunJae] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang