Sembilan

68 32 2
                                    

Yedam hari ini datang lebih awal dimana dia menunggu kedatangan Lea. Memastikan dia benar-benar hantu atau manusia.

"Lama banget sih tu setan?" Yedam mencoba melihat Kanan kiri menunggu kedatangannya.

"Setan?" Ucap Lea yang sudah berdiri di belakang Yedam, membuat Yedam kaget bukan main.

"SETAN!!" Teriak Yedam.

"Astaga. Jadi Laki-laki penakut banget sih" ucap Lea dimana dia memilih untuk duduk di kursi Kesayangan.

"Siapa yang takut?" Tanyanya, Yedam pun ikut duduk di kursinya.

"Kamu!" Jawab Lea.

"Enggak!"

"Kalo enggak takut, kenapa semalem Teriaknya begitu banget?"

"Gue jatuh, kaki gue sakit" terang  Yedam berbohong.

"Hmmmm... Nggak bisa di percaya."

Yedam pun tak banyak basa-basi dan ingin segera mengkonfirmasi, "Lu setan, kan?"

Lea menghirup nafas lebih lama. "Untung aku enggak mudah sakit hati" Ujar Lea.

"Maksud?"

"Akal kamu dimana? Kamu terlalu imajinasi"

"Siapa juga yang berimajinasi?"

"Kamu!"

Yedam pun menggeleng. "Kalo enggak, kenapa bilang aku setan?" Tanya Lea.

"Ya, karna gue pernah manggil lu, buat pastiin setan apa enggak. Lu nggak ada respon"

"Apa kamu minus? Aku pake Earphone kamu enggak kelihatan? Astaga" desis Lea.

Gelap || Yedam ✅ [Revisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang