Sebelas

76 27 3
                                    

Hari-hari berlalu Yedam pun mulai merasa sangat nyaman di trotoar jalan. Hampir setiap hari dimana dia memiliki waktu luang. Dia habiskan untuk duduk bersantai dan memainkan gitar milikinya.

Hari ini suasana hati nya tidak benar-benar baik. Semua tugas yang dia kerjakan hampir sepenuhnya salah semua membuat nya harus kembali memperbaiki.

Dengan wajah masam Yedam membanting tas nya ke kursi. Dirinya pun duduk dengan rasa kesal hati.

"Kapan si hidup gue bisa semulus kulit Jung Jaehyun ataupun Lee Taeyong." Kesal Yedam.

"Cuaca hari ini panas banget" desisnya, mengipas-ngipas dirinya dengan baju nya.

"Pengen teriak, tapi nanti dikira kelainan kelamin"

"Maksud kamu kelainan kelamin?" Sahut Lea yang baru saja datang dengan kantong plastik yang dia bawa.

"Banci" Ucap Yedam.

"Hah? Apa hubungannya?" Tanya Lea. Dia pun mengeluarkan botol teh pucuk harum, yang terbaik ada di pucuknya. Dan meletakkannya di samping Yedam Dan dirinya duduk di kursi kepemilikannya sendiri.

"Lupakan aja. Wah es teh, Terima kasih" senang Yedam.

"Teh pucuk harum, bukan es teh" Jelas Lea.

"Sama aja ngab, ini teh dari pohon teh" ucap Yedam.

"Suka-suka kamu" ucap Lea membiarkan perkataan Yedam.

"Ngomong-Ngomong dari mana aja lu? Beberapa hari setelah kejadian dimana gue ngira lu setan, tiba-tiba menghilang"

"Sibuk" jawab Lea singkat.

"Sibuk apa?"

"Jangan kepo kita bukan teman, oke permisi ini masih siang bolong. Bukan waktunya buat bersantai." Lea pun pergi, lagi-lagi meninggalkan Yedam seorang diri.

"Anjir jadi cewek irit banget," Yedam menenggak minumannya lagi.

Setelah Yedam meminum minumannya. Dia menutupnya kembali dan mengangkat botol minumannya setinggi-tingginya dengan tangannya. "AHHH...SEGAR... INGAT TEH PUCUK HARUM, RASA TERBAIK ADA DI PUCUKNYA" Teriak Yedam, berusaha mengalihkan sesuatu yang ingin dia teriakan namun tak bisa.

"PUCUK...PUCUK...PUCUK"

Orang-orang yang berjalan kaki disana pun kaget dan melihat Yedam aneh.

"Kenapa lihat-lihat? Gue lagi iklan teh pucuk. Siapa tau jadi bintang iklan ye, kan?" ujar Yedam, hanya membuat orang geleng-geleng dan pergi meninggalkannya.

••••

"Ingat Teh Pucuk harum, teh terbaik ada di pucuknya."

Gelap || Yedam ✅ [Revisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang