Mata itu memandang wajah laki-laki didepannya dalam diam. Tak menampilkan sedikitpun rasa empati juga simpati. Ia hanya diam dan begitupula dengan sang lelaki yang tak kunjung bicara.
"Jadi begini akhirnya sya?" Suara Adrio Giovan tercekat. Ia sudah tidak bisa lagi mengatakan banyak hal untuk perempuan tanpa ekspresi didepannya.
"Harusnya kamu bilang dari awal kalo aku bukan pilihan dalam hidup kamu."
....
"Ternyata bener ya sya, kamu emang ga memiliki indra perasa di hatimu."
....
"Oke ayo selesaikan apapun yang bahkan belum kita mulai ini."
....
"Dan kamu harus tahu, aku say--"
"Aku harus segera pergi yo." Potong Fasya cepat. Ia terseyum tulus untuk terakhir kalinya pada laki-laki didepannya. Ya, bukankah ini memang akan jadi yang terakhir. Karena setelahnya, ia tak mau mengingat apapun lagi mengenai laki-laki bernama Adrio Giovan Santanu. Ya ini akan jadi yang terkahir. Jadi, bersikap baiklah sya.
"Jangan ucapkan apapun yo. Apapun yang saat ini berada diujung lidah kamu. Jangan diucapkan."
Giovan tersenyum miris, bahkan hanya untuk mengungkapan kata sayang saja ia dilarang. Apalagi mengatakan bahwa ia mencintai perempuan berwajah tegas tersebut.
"Aku pergi ya. Lupakan aku, jadilah kamu seperti sebelum kita bertemu. Aku harap, kamu bisa jatuh cinta dengan orang berhati lembut sama sepertimu. Bukan aku."
Fasya menarik nafas. Kemudian mendekati kearah Gio yang masih berdiri. Segera dipeluknya laki-laki itu. Dan ia merasakan seberapa kaku tubuh Gio saat ini. Pelukan pertama secara sadar bagi mereka dan akan menjadi yang terakhir.
"Maafin aku yang gabisa bales apapun yang kamu kasih ke aku yo. Selamat Tinggal."
Dan setelahnya Fasya benar-benar berbalik pergi. Tidak lagi menoleh kearah Gio yang masih terpaku ditempatnya. Fasya tersenyum, ia tidak akan menyakiti siapa pun lagi. Walaunpun tanpa sadar setetes air mata jatuh seiring ia berjalan.
Terimakasih Adrio Giovan, Kamu adalah Jatuh yang tak pernah sanggup kuberi kata lain selain titik setelahnya.
Malang, 23 Februari 2022,
Deeilanf
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh & Cinta
Teen FictionMari sedikit mengenal Adrio Giovan, Laki-laki berkulit tan yang memikat hati. Senyum berlesung pipi yang indah, ditambah dengan gingsul yang menjadikannya salah satu manusia termanis dilingkungannya. Anak bungsu dari 2 bersaudara keluarga santanu, s...