Aku mau berterimakasih banyak buat yang udah mau baca cerita ini.. bener-bener makasihhh banyakk 🙏
happy reading and hope you like it:)
Oh iya, kalau ada typo kasih tau ya***
Nayyara, wanita itu telah tumbuh menjadi sosok yang independen, mandiri, dan cantik. Menjalani hidup dalam kurun waktu 29 tahun, tentu tidak mudah. Dengan masa kecilnya yang tidak juga dapat disebut bahagia. Akan tetapi untuk sekarang, dirinya dapat dikatakan sudah bebas. Tentu.
Ada sewaktu saat dirinya merasakan bahagia, bersama seseorang yang ia sendiri tak pernah terpikirkan akan menemukan sosok baru. Orang asing, yang menyelinap masuk ke dunianya. Dunianya yang enggan untuk berbaur bersama orang luar. Saat itu, ketika dirinya menempuh pendidikan di sebuah universitas yang ada di Bogor. Dirinya tidak tahu, kalau pria asing itu merupakan kakak dari salah satu sahabatnya di kampus. Hubungannya dan pria itu awalnya hanya sebuah perkenalan biasa. Namun entah kenapa, ada saja hari dimana dirinya dan si pria asing itu berpapasan. Takdir-kah? Atau memang hanya tak sengaja?
Hari-harinya bersama pria itu membuatnya lupa, akan semua hal-hal buruk yang pernah terjadi. Kurang lebih dua tahun mereka menjadi sosok yang saling melengkapi. Tibalah saatnya pria itu menunjukkan keseriusannya, dengan ingin menjadikan Nayyara kekasih hati. Nayyara menolak dengan alasan yang cukup membuat si pria terkejut. Semenjak saat itu mereka berdua terbentang jauh, tak ada komunikasi, tak ada kabar berita, dan tak ada sebuah papasan ketidaksengajaan.
****
"AUNTYYY NAYYYY"
Baru saja kakinya menapak melewati pintu masuk, sekarang dirinya sudah dikerubungi oleh bocah-bocah kecil.
"Aunty bawa apa?" tanya salah satu dari mereka.
"Yuk kita liat yuk, aunty bawa apa." Melangkah menuju ruang tengah yang dimana sudah ada Mayang, sahabatnya sewaktu kuliah di Bogor.
"Hai Nay.. Tumben banget ngaretnya kebangetan." Sapa Mayang kemudian dirinya bangkit dari sofa untuk memeluk sekilas tubuh Nayyara.
"Iya nih, sorry yaa. Mobil gue mogok barusan, emang udah waktunya di servis kayanya." Ucap Nayyara kemudian dia mengeluarkan kotak-kotak yang ia bawa.
"HUAAA PIZZA AUNTY.. DILLA MAU YAA"
"Aku juga mauuu"
"Mauu untyy..""Iyaaa-iyaaa.. Cuci tangan dulu anak ganteng anak cantik." Anak-anak itu menuruti perintahnya. Selepas mencuci tangan, tak perlu menunggu waktu lama untuk menyantap beberapa loyangan pizza di hadapannya.
Tujuannya kesini ialah untuk menjenguk salah satu sahabatnya yang dua minggu lalu bersalin.
"Kalau mobil lo di bengkel, terus lo kesini pake apa?"
"Taxi.. emm ini si Ririn belum nyampe?"
"Itu di kamar dede bayi bareng Dina, tadi bayinya nangis. Terus ke kamar sebentar ga tau ngambil apaan." Jawab Mayang seraya menyantap sepong pizza yang terlihat sangat menggiurkan.
"Lah trus lo kenapa disini? Duduk anteng aja."
"Yeuhhh.. gue disini jagain tuh bocah-bocah piyik. Takutnya lari lagi keluar rumah." Nayyara mengangguk paham.
Yap, tentu saja bocil-bocil ini adalah anak dari mereka semua. Dina dan Ririn dari mereka sudah menetap di Jakarta dan Mayang berdomisili di Depok. Semua sahabatnya sudah menikah dan sudah memiliki anak. Dina yang baru saja melahirkan anak keduanya, Ririn yang sudah memiliki si kembar perempuan imut, dan Mayang yang memiliki satu putra. Sangat amat wajar bukan jika dirinya yang sudah kepala tiga ini juga ingin merasakan hal yang sama, seperti yang sahabatnya rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I DON'T WANT TO GET MARRIED!
Chick-LitNayyara hanyalah seorang perempuan yang menyimpan kenangan kelam, dirinya yang introvert dan enggan membaur dengan dunia luar. Membuatnya semakin tertekan dengan semua masalah yang dipendam. Lalu tiba-tiba lelaki asing datang menemuinya di kantin ka...