[ 💗 Spesial The End 💗 ]

138 12 2
                                    

5 bulan kemudian (Usia Gentar dan Supra 9 Bulan)

Setelah kejadian mimpi buruk Halilintar itu membuat dirinya tidak ingin lepas dengan Solar bahkan ia sampai memindahkan ruang kerjanya yang ada di kantor ke rumahnya sehingga ia bisa melakukan pekerjaan tanpa meninggalkan rumah kecuali untuk hal penting dan mendesak.

Kini ia sedang mengecek keuangan perusahaan untuk akhir bulan dan membuat beberapa laporan lainnya selama ia bekerja Solar bolak-balik mendatanginya dengan memberikan makanan, cemilan dan minuman bukan kopi, Halilintar suka kopi tapi semenjak Solar hamil ia selalu di dorong tubuhnya oleh Solar dengan alasan "kamu bau" Itu membuat Halilintar langsung membuang semua kopinya dan menganti nya dengan beraneka macam teh dan itu berhasil Solar tidak lagi menolak dirinya.

(Emang ibu hamil tu agak laen)

Pernah Halilintar menggunakan sabun mandi dengan aroma kopi karena itu bisa membuatnya relax dan saat ia memeluk atau mendekati Solat selalu saja didorong dengan alasan sama "kamu bau" Mendengar itu Halilintar mandi lagi tapi tetap ditolak sama Solar.

Halilintar sampai ingin marah padahal sudah mandi tapi masih di bilang bau tapi untungnya ada Si Embok (pembantu) mereka yang bilang "tetap sabar dan coba tanya kenapa Non Solar seperti itu, biasanya ibu hamil akan menjadi sensitif moodnya". Halilintar menyanggupi hal itu dan bertanya kepada Solar dari jarak 3 meter karena kalau dekat² bisa² ia langsung dijauhi sama Solar.

Dan jawabannya membuat Halilintar tercengang "kamu bau kopi aku nggak suka" Ucap Solar sambil menutup hidungnya. Halilintar cuma bisa geleng-geleng kepala tapi akhirnya Halilintar menuruti kemauan Solar setelah Halilintar mengganti sabun dan membuang semua kopinya, dan benar saja Solar langsung lengket dengannya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Kembali ke cerita, Halilintar keluar dari kamar mandi menuju dapur sesampainya di sana ia melihat Solar tengah memasukkan ASI ke dalam 2 botol susu, Halilintar tersenyum dan berjalan menuju Solar dan langsung memeluknya membuat Solar terkejut.

"Hali!! " Ucap Solar karena terkejut

Sementara Halilintar tertawa renyah dan tangan kiri nya meraih pompa ASI yang sudah kosong "kenapa tidak bilang padaku jika stok ASI di kulkas sudah habis sayang~? " Tanya Halilintar sembari mencium leher belakang Solar.

Solar langsung mendorong wajah Halilintar dengan tangan kanannya "tidak perlu aku bisa sendiri, aku tahu apa maumu" Ucap Solar dengan wajah malu.

Halilintar menjilat jari² Solar yang menutupi mulut nya ia senyum licik dan langsung mengendong Solar "aaaa Hali!! "

"Sttt jangan berisik anak² akan bangun" Halilintar duduk di kursi makan dan memangku Solar menghadap dirinya.

Solar terdiam membiarkan Halilintar melakukan hal yang ia inginkan, Halilintar tersenyum dan membenamkan kepalanya di dada miliknya juga sedikit mengigit baju tidur yang sedang ia pakai.

Solar membiarkannya dan memeluk kepala Halilintar membuat Halilintar semakin menempel pada dadanya, Halilintar juga memeluknya membuat dirinya dan Halilintar semakin dekat.

Solar tahu Halilintar kelelahan karena dokumen² itu Halilintar yang tadi menggigit baju miliknya melepaskannya tapi semakin membenamkan kepalanya ke dadanya.

"Solar aku haus"
.
"Akan ku buatkan teh untuk mu" Tapi Halilintar menggelengkan kepalanya, Solar bertanya-tanya tentang itu dan ternyata Halilintar mau "Aku mau ASI" .

Mendengar itu membuat Solar ingin memukul Halilintar "ayolah beri aku hadiah hampir 1 minggu ini aku diam di ruang kerja tidak boleh kah aku dapat hadiah? " Solar diam sebentar sampai "iya boleh tapi anak² harus minum dulu" Ia menunjuk ke arah 2 botol bayi yang sudah terisi penuh.

Menikahlah Denganku, SolarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang