BL | BROKEN BONDS

Chapter 43

Keduanya terkejut satu sama lain.

"Mengapa kamu di sini?"

Mereka bertanya serempak, keduanya lalu berhenti.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Mereka bertanya lagi pada saat yang sama, tidak dapat menyembunyikan kekhawatiran mereka masing-masing. Beitang Ao tidak menunggu Yan Feili untuk membuka mulutnya lagi dan bergegas untuk berbicara lebih dulu,

“Bukankah saya memerintahkan Ling Zhu membawamu pergi? Kenapa kamu kembali kesini?"

“Saya tidak bisa meninggalkan Master Sekte di sini sendirian."

"Siapa yang bisa menghentikan saya di dunia ini!" Beitang Ao meraihnya dan memeriksa kekuatan internalnya.

"Master Sekte, luka anda ..." Yan Feili melihat luka cambuk di tubuh Beitang Ao dan merasakan sakit yang tajam di hatinya.

"Saya baik-baik saja, ayo pergi dari sini dulu."

Beitang Ao melepaskannya, berbalik, dan pergi dari kegelapan koridor. Yan Feili melihat ke dalam pintu dan melihat dua atau tiga orang berbaring menyamping di dalam. Sebelum terlambat untuk menanyakan apa yang terjadi, dia dengan bodohnya mengikuti di belakang Master Sekte. Saat Master Sekte berbelok ke beberapa koridor, Yan Feili merasa bahwa arah ini adalah kebalikan dari besi penjara yang menahannya.

"Master Sekte, ini ..."

"Seharusnya ada jalan keluar lain."

Beitang Ao menyentuh sesuatu. Seperti yang diharapkan, jalan segera melebar dan lilin menyala di kedua dinding. Beitang Ao meraih Yan Feili dan membawanya kembali ke sudut sempit yang baru saja dia lewati. Penjara bawah tanah dibangun dengan tikungan dan belokan, belum lagi sudut cekung dan koridor yang hanya bisa dilewati satu orang yang berjalan ke depan. Keduanya berjalan berdampingan.

Yan Feili tahu bahwa keterampilan Master Sekte jauh di atas kemampuannya. Beitang Ao pasti mendengar sesuatu di depannya, jadi dia membiarkan Master Sekte menariknya ke sudut dan menekannya ke sudut cekung. Keduanya sangat dekat , berhadap-hadapan. Mereka bisa merasakan napas satu sama lain bergelombang melalui kain.

"Feili, apakah mereka memperlakukanmu dengan buruk selama dua hari terakhir ini?" Suara Beitang Ao rendah dan berlalu ke telinga Yan Feili. Napas itu juga menembus hati Yan Feili dan dia bergidik. Meskipun dia mencoba menjadi tenang, dia masih tidak bisa menahan detak jantungnya.

"Tidak."

"Omong kosong! Obat apa yang mereka berikan padamu?"
Beitang Ao bertanya dengan nada mencela tetapi nadanya selembut bisikan kekasih. Yan Feili menunduk dan tidak menjawab.

“Katakan!” Beitang Ao hampir menyentuh pipinya. Tidak ada tempat untuk bersembunyi.

"Mereka... Menangkap saya... Mituoxian."

Beitang Ao mengerutkan kening dan menggenggam tangannya rapat.

"Master Sekte, luka anda ..." Yan Feili tahu bahwa luka kulit ini tidak penting bagi Master Sekte, tetapi dia masih khawatir bahwa Beitang Ao akan semakin memperburuk lukanya.

"Biarkan saja ..."

kata-kata arogan Beitang Ao tidak kelelahan. Yan Feili panik sejenak tapi kemudian membiarkan pergi dari kekhawatirannya yang tampak. Beberapa jam telah berlalu sejak Yan Feili terakhir melihat dia, namun dia merasa seolah-olah itu sudah seumur hidup. Dia tidak bisa melupakan saat sakit hati ketika dia melihat Master Sekte di ruang bawah tanah, ciuman penuh gairah dalam khayalan. Bahaya yang akan mereka hadapi, semua kekhawatiran, kecemasan, dan sakit hati semuanya berubah menjadi ciuman mendalam lainnya.

Yan Feili mencengkeramnya dengan malu sampai Beitang Ao meletakkan tangannya ke dalam bajunya.

"Master Sekte, apa yang akan anda lakukan?" nafas berlanjut.

"Apa ini?" Beitang Ao mengeluarkan benda keras dari tangannya. Di sudut gelap, Yan Feili melihat bahwa itu adalah mainannya. Yan Feili tersipu rahasia.

"Saya membeli ini untuk Li'er ..."

Beitang Ao telah mengerti dan meletakkan kembali snare drum ke dalam pelukannya, “Dia akan sangat menyukainya." Beitang Ao memeluknya lagi.

Yan Feili merasa agak aneh karena tidak ada yang muncul untuk waktu yang lama. Di koridor gelap, hanya dua dari mereka bernapas panjang dan diam.

“ Master Sekte, mengapa belum ada yang muncul ?"

“Siapa?” ​​Bibir dan rahang Beitang Ao menggosok pipi Yan Feili, membawa ledakan mati rasa.

“Apa?” Yan Feili tercengang.

"Apakah kamu pernah melihat seseorang?" Mata Beitang Ao terlihat seperti senyuman.

Baru pada saat itulah Yan Feili mengerti bahwa dia ditipu. Dia tidak percaya bahwa Master Sekte akan bercanda dengannya saat ini. Dia telah mengikuti Beitang Ao selama bertahun-tahun dan tidak pernah menemukan lelucon. Yan Feili tidak tahu bagaimana harus bereaksi untuk sementara waktu di pelukan Beitang Ao. Dia berusaha melarikan diri dari manusia penghalang.

“Jangan bergerak!” Beitang Ao menghentikannya dan dia membeku.

Tubuh bagian bawah keduanya ditekan bersama, terasa sangat tajam. Yan Feili merasa malu,

"Master ... Master Sekte ..."

“Feili, saya bertanya lagi padamu, apa yang kamu katakan terakhir kali apakah benar?"

Master Sekte, apakah Anda ingat apa yang Anda katakan kepada saya? Beberapa hal yang rusak, sudah tidak dapat diperbaiki.
saya telah mengambil keputusan. Saya ingin menghilangkan perasaan jahat saya kepada anda. Mulai sekarang, saya akan melakukannya. Dan tidak memiliki apa-apa untuk dipikirkan.

Yan Feili tahu apa yang dia minta, penolakannya hari itu. Pada saat itu, master Sekte juga bertanya apakah ini kebenaran. Dia ingin berbohong lagi, tetapi dia juga ingin mengatakan yang sebenarnya. Dalam situasi ini, dia tidak tahu...

"Master Sekte sekarang bukan waktunya untuk menanyakan ini, Kita... "

"Feili, jawab saya" Beitang Ao mencubit dagu Yan Feili untuk mencegahnya melarikan diri, "Lihat ke mata saya dan katakan lagi."

Yan Feili menatapnya dan kepanikan awal di matanya menjadi tenang. Setelah menggertakkan giginya, dia akhirnya mengakui,

"Tidak... Itu tidak benar."

Beitang Ao menguraikan senyum di sudut mulutnya, melepaskan tangannya, menempelkannya ke telinganya, dan berkata,

“Apa yang saya katakan setelah itu salah satunya tidak benar." Napasnya datang ke wajah Yan Feili, dan kata-katanya mengungkapkan rasa yang tak bisa dijelaskan. Seluruh tubuh Yan Felli gemetar dan tidak mengerti apa yang dimaksudkan Master Sekte untuk sementara waktu.

Beitang Ao tidak menunggu Yan Feili untuk mengerti,  dia melepaskannya dan berjalan keluar dari sudut cekung.

"Ling Zhu, keluar!"