🥞2

358 52 6
                                    

🥞🥞🥞

Memiliki kehidupan yang pahit, tak bisa dibuat menjadi sebuah pilihan oleh Juan. Ia tak menyangka kehidupannya akan berbalik 180° dari sebelumnya.

Saat berumur 7 tahun dulu, Juan tak sengaja melihat sang Papah yang menangis di ruang tamu sambil memegangi sepucuk kertas di tangannya.

Itu semua terjadi saat tamu yang berkunjung ke rumahnya pulang, meninggalkan Papahnya sendiri disana.

Juan kecil tak tahu apa alasan dibalik Papahnya menangis malam itu. Sampai-sampai ia memberanikan diri untuk berjalan kecil menghampiri Papahnya bertujuan untuk menenangkannya.

Baru setengah jalan, Juan terpaksa berhenti karena tubuh kecilnya yang ditahan secara cepat oleh sang Mamah.

Juan mendapatkan kode dari Mamahnya untuk masuk ke dalam kamarnya tanpa membuat suara sedikitpun. Juan kecil pun mengerti, ia segera membalikan badannya dan berjalan secara perlahan menuju kamarnya.

Setelah tepat berada di depan pintu kamarnya, Juan terkejut karena mendengar suara tamparan yang sangat kencang. Langsung saja Juan menengok ke sumber suara dan ia melihat sang Mamah sedang meringis sambil memegangi pipinya yang memerah itu.

Juan kecil sangat ketakutan saat itu, ingin sekali ia berlari menuju Mamahnya untuk memeluknya. Tetapi nihil, lagi-lagi tubuh kecilnya tertahan oleh tangan sang Kakak.

Kakak Juan hanya tersenyum dan menyuruh Juan untuk segera masuk ke kamar. Untuk kesekian kalinya, Juan menurut. Juan masuk ke dalam pintu kamarnya dan dikuncilah pintu kamar Juan oleh sang Kakak.

Baru saja berbalik badan, tubuh sang Kakak sudah terkena pukulan yang cukup keras. Juan yang jelas-jelas mendengar suara pukulan itu, langsung membuka gagang pintu kamarnya.

Tetapi sia-sia, pintu tak dapat terbuka dan Juan tak dapat keluar. Juan ingin sekali menolong Mamah dan Kakaknya di luar sana. Ia tak ingin melihat mereka berdua yang disiksa seperti tadi oleh Papahnya.

Tapi tak ada yang bisa Juan lakukan selain menangis, berdoa agar di luar sana Mamah dan Kakaknya tidak dapat terluka parah.

Walau waktu telah berlalu, tetapi situasi tak pernah berubah. Malah semakin parah kondisinya.

Juan kecil sudah berubah menjadi Juan remaja, ia juga sudah mengerti betul apa yang terjadi di dalam kehidupan keluarganya.

Berseteru dengan Papah sendiri bukanlah hal yang mudah, dari segi apapun tak sepenuhnya dapat menolong kehidupan Juan menjadi lebih baik.

Merasa selalu dilindungi dan dibela oleh Mamah dan Kakaknya, Juan jadi memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar untuk melakukan hal yang sama pada keduanya.

Kurang lebih sudah 11 tahun Juan selalu menjadi tameng untuk Mamah dan Kakaknya. Berbagai macam cara Juan lakukan untuk melindungi dan menghidupi keduanya.

Berharap mendapatkan uang dari sang Papah? Adalah kegiatan percuma dan membuang waktu saja. Mamah Juan tak bekerja dan baru belakangan ini, setelah 1 tahun terakhir sang Kakak mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang pas-pasan.

Dari segi ekonomi, Juan berani bertaruh nyawa untuk mengikuti balapan liar. Sebagai imbalannya, Juan yang memenangkan balapan akan mendapatkan uang dengan nominal yang sangat besar.

Uang haram, memang. Tapi tak ada yang bisa Juan lakukan selain itu. Sudah mencoba untuk menjauhinya, tetapi Juan tak berdaya tanpa adanya uang di kehidupannya.

Selain untuk mendapatkan uang, balapan juga dapat dijadikan sebagai peluapan kekesalan bagi Juan selama ini. Kekesalan Juan kepada Papahnya, kepada hidupnya dan kepada dirinya sendiri.

Our Project || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang