Bagian 16

1.1K 55 10
                                    

Happy reading!!

Hwhw seneng bgt aku tucc🤭
Sering sering spam komen biar mood ku naik wkwk.. btw thankyouuu💗💗

Typo tandain ya, blm aku revisi

_____________

Cahaya mentari pagi memasuki celah celah lubang rumah kayu, suara burung berkicauan terdengar sangat jelas, belum lagi aroma bau tanah yang menguar menambah kesan segar di pagi hari ini.

Arya terbangun lebih dulu ia memperhatikan Ria dari samping, karena gemas ia pun mengecup nya sekilas.

"Makasih dan maaf, baby". gumam nya sembari mengelus surai rambut Ria.

You're my angel..

Angel baby, angel..

You're my angel, baby..

Baby, you're my angel..

Angel baby..

Senandung Arya dengan suara beratnya pandangan nya pun tak luput dari Aryani.

"ARYA... ARYANI.. KALIAN DIMANA?".

Sayup-sayup Arya mendengar teriakan teman nya dan rombongan tim, ia pun membangunkan Aryani.

"Ria, wake up". bisiknya tepat di telinga Ria.

"Eummhh?". Ria mengeliat sembari bergumam.

Bukannya bangun ia malah mencari posisi nyaman di dada bidang Arya, Arya tersenyum melihat itu lalu mendekap nya lebih erat.

Sedangkan disisi lain para rombongan mencari keberadaan dua sejoli itu sampai bermalam di tengah hutan belantara, pada ke esokan hari nya pun mereka melanjutkan pencarian.

"ARYA... ARYANI.. KALIAN DIMANA?".

Tak jauh dari lokasi sekarang mereka menemukan sebuah rumah tua, mereka pun memutuskan untuk singgah terlebih dahulu.

"Kita singgah kesana dulu". Titah sang pembina lalu di ikuti oleh rombongan.

Jadi gini, niat awal memang di bagi menjadi dua rombongan. Namun, cuaca semakin gelap dan Sang pembina pun memutuskan untuk tidak berpencar.

"Bang, kita lanjut nyari aja. Gue khawatir sama Ria". Bujuk Fia pada leon.

Sedari tadi hanya ia lah yang paling khawatir disini.

"Iya tau, tapi kalo kita mencar terus keilangan jejak gimana? lebih riweuh kan?". ketus Leon, ia sudah bosan mendengar rengekan Nafia.

Fia pun mendengus sebal.

Mau tak mau ia pun mengikuti rombongan untuk singgah terlebih dahulu.

"Permisi". Ucap sang pembina lalu membuka pintu dengan perlahan.

Krekk

"ASTAGHFIRULLAH"

Dua sejoli yang berada di dalam pun terlonjak kaget, beberapa menit yang lalu Aryani sudah bangun dan Arya juga sudah memakai baju. Posisi kedua nya sedang duduk berhadapan dengan Arya yang memangku kaki Aryani.

Waktu Aryani beranjak kaki nya kaku, dan dilihat oleh Arya ternyata kaki nya masih membengkak pasca terkilir waktu itu.

"Aryani". Lirih fia

Ia pun langsung menghampiri nya lalu memeluk dengan erat, Fia menangis berada di pelukan Aryani.

"L-lo kok ngilang?! gue khawatir asal to tau". Ketus Fia dengan sesegukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman Kecilku Itu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang