BAB 35

10.2K 324 1
                                    

5 bulan kemudian..

"Alina, kamu jadi ke Palembang sore ini?" Tanya Mama Kalina diseberang telfon.

"Jadi ma. Alina sudah beli tiketnya. Selesai urusan di kampus, Alina langsung ke Palembang."

"Apartemen kamu gimana?"

"Sementara apartemen Alina pinjemin ke Ferni. Rumahnya Rajata lagi direnov."

"Oh Ya sudah kalau gitu. Kabarin ma
ma ya kalau sudah sampe di Palembang."

"Beres mamaku sayang. Love you maaa."

"Love you too sayangnya mama."
Alina menutup telfon dari Mama Kalina.

Alina segera menemui Rajata dan Ferni yang sedang menunggu di parkiran mobil. Ia membawa beberapa minuman untuk dibawa menuju bandara. Entah beberapa hari ini Alina selalu membawa air mineral di dalam tasnya.

"Hei maap ya lama. Tadi Mama Kalina telfon." Ujar Alina ketika sampai di mobil Rajata.

"Santai aja Kak. Bang Raja juga baru masuk juga kak." Kata Ferni.

"Lah, dari mana lo?"

"Makan lah.. gila lo, gue disuruh nunggu panas panas gini di mobil? Bisa kering badan gue." Ujar Rajata.

"Kan pake AC. Mobil jg ga dimatiin mesinnya. Dasar perut aja yang nggak bisa nahan laper." Ferni tertawa melihat Rajata yang kena omel Alina.

"Kok ketawa sih yank. Aku dimarahin lho sama kakak ipar." Rajata mengerucutkan bibirnya.

"Habisnya sihh Bang Raja gitu amat. Kan udah makan juga tadi." Ucap Ferni.

"Dah dah dahh.. anterin gue ke bandara gih." Ucap Alina. Daripada kena omelan lagi, Rajata memilih mengantarkan Alina ke tempat tujuan.

"Bawaan Kak Alina kayaknya banyak banget." Ujar Ferni. Rajata melirik dari kaca spion yang ada didalam mobil.

"Ini sih yang biki berat." Alina mengeluarkan 1 botol air mineral 600 ml. Ada 3 di tas Kakak. Keliatan berat ya?"

"Tumbenan lo jadi aquarium? Biasanya juga nggak sebanyak itu lo minum. Yakin tuh bakal abis?" Tanya Rajata. Alina memang terkenal bukan orang yang suka minum air mineral. Minuman favoritnya adalah macha tea atau lemon tea.

"Nggak tahu nih kayaknya gerah banget deh akhir akhir ini. Terakhir Mas Yuga kesini tuh 2 minggu yang lalu kalo nggak salah, ngurusin macem macem, udah habis berapa liter tuh."

"Keknya lo kudu masuk muri deh. Wanita.yang dulunya nggak doyan air putih sekarang jadi penggila air putih."

"Tapi emang sih kak, akhir akhir ini gerah banget. Panas." Ujar Ferni.

"Iyaa bener. Makanya kakak sering bawa ini."

"Nggak.. meskipun sepanas apapun, bawaan lo tuh kalo nggak macha dingin ya lemon tea dingin."

"Yaudah sih.. bersyukur donk gue jadi lebih sehat hidupnya." Ujar Alina sewot.

Sesampai di Bandara, Alina ditemani Rajata dan Ferni menunggu sampai boarding call terdengar. Ferni memeluk Alina karena Kakak Iparnya itu akan pindah ke Palembang mengikuti Yuga.

"Hikss.. Kak Alina.. jangan lupa balik Jakarta yaa." Ujar Ferni memeluk Alina.

"Pasti dong sayang. Insyaallah kalau ada waktu kakak sama Mas Yuga pasti ke Jakarta." Ujar Alina sembari memeluk Ferni.

"Barang barang lo ini aja?" Tanya Rajata.

"Iya, yang lain sudah dibawa Mas Yuga. Ada sebagian yang gue kirim juga. Ja, titip Ferni sama apartemen gue ya." Pinta Alina.

Jatuh Hati (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang