Seminggu setelah kejadian di ruang bawah tanah tempo hari itu, membuat Jeno dan Mark sedikit mengikis jarak pada taeyong. Ini merupakan bentuk implementasi dari ucapan sang daddy, Jung Jaehyun.
Entah Taeyong menyadari atau tidak namun itulah yang terjadi dan ia merasakan itu.
"Kalian tidak menyembunyikan apapun dari ku bukan ?" Ucap taeyong yang ditanggapi gelengan kepala oleh suami dan anaknya
Seperti sekarang, ketika taeyong hendak membantu memasangkan dasi pada sang anak, mereka berdua langsung menepis tangan taeyong dengan lembut.
"Kami sudah besar mom. Ini adalah pekerjaan yang mudah. Mommy lanjut saja membantu Daddy. Seperti nya ia kesusahan." Ucap Mark dan Jeno tanpa melihat taeyong
Mendengar ucapan sang anak, membuat taeyong langsung menggigit bibir bawahnya sembari menahan air mata nya.
"Mark..." lirih taeyong
"Baiklah jika begitu. Mom akan menyusul Daddy ke kamar dahulu, ya ?" Ucap taeyong
Mark dan Jeno pun membalas kepergian sang mommy dengan menganggukkan kepalanya saja tanpa menatap sang mommy.
Tak lama setelah kepergian Taeyong, kedua anak dominan ini menghela nafas berat.
"Hyung, aku merasa tak tega memperlakukan mommy seperti tadi. Hati ku merasa sangat sakit melihat nya menahan tangis dengan menggigit bibir bawahnya itu, Hyung." Ucap lirih Jeno
"Aku rasa hanya ini yang bisa kita lakukan agar kita tidak melebihi batas, Jeno. Aku pribadi pun tidak ingin melakukan hal ini, namun disisi lain aku memang salah karena sudah melewati batas. Aku pun sangat tidak nyaman dan sakit melakukan ini. Namun kita harus sportif, Jen. Karena tidak seharusnya kita mempunyai hal lebih kepada orangtua kita sendiri seperti ini." Ucap Mark
"Baik, Hyung. Aku paham." Ucap Jeno
"Nanti aku akan mengambil cuti selama satu Minggu dan pergi bersama Haechan menghabiskan waktu bersama. Aku harap kau dan Jaemin juga mengambil langkah yang sama seperti ku, Jen." Ucap Mark menepuk pundak sang adik
Setelah kepergian Mark, tak lama Jeno pun menyusul Mark yang pergi ke meja makan.
Di sana sudah ada Daddy nya yang tengah mengutak-atik tablet dan ditemani secangkir kopi hitam dengan biskuit Regal kesukaannya.
"Morning, dad. How's your day ?" Ucap Mark
"Morning, son. I'm great. Dimana Jeno ?" Ucap Jaehyun
"Tepat disebelah kanan mu, dad." Tunjuk Mark
"Morning, dad." Kecup Jeno
"Too, son." Ucap Jaehyun
"Emm..dad, seperti nya aku dan Jeno langsung pergi ke kantor saja. Aku lupa jika aku ada rapat meeting dengan Daddy Johnny, Papa Yuta, dan Ayah Taeil terkait dengan proyek ku dengan Jeno." Ucap Mark
"Maafkan kami jika tidak makan bersama kalian, dad. Aku dan Mark Hyung pergi sekarang dan jangan lupakan salam kami pada mommy ya, dad ?" Ujar Jeno
"Baiklah, son. Kalian hati hati dijalan dan semoga berjalan proyek nya." Ucap Jaehyun
Mendapat persetujuan dari Daddy nya membuat Jeno dan Mark langsung pergi ke garasi untuk membawa kuda besi mereka menuju JCOmp.
Di sisi lain...
Setelah sekian lama Taeyong berkutat dalam kamar untuk menyiapkan barang bawaan Jaehyun akhirnya keluar dan hanya mendapati Jaehyun yang duduk sendirian di meja makan itu. Seingat Taeyong Jeno dan Mark tadi sudah bersiap bukan ? Lalu mengapa hanya Jaehyun saja yang ada di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Mom
FanfictionBagaimana jika kamu menjadi prioritas utama di keluarga Jung ? Bukan kah menyenangkan ? Itulah yang dirasakan oleh seorang Jung Taeyong yang selalu di prioritaskan oleh Jung family.