Setelah berpamitan dengan orang tua mereka langsung meninggalkan lokasi proyek itu.
"Jeno ya, kita mau kemana ?" Ucap Jaemin
"Aku ingin mengajakmu ke tempat panti asuhan mommy dulu. Lalu aku ingin mengajak mu untuk dinner nantinya. Kau mau ?" Ucap Jeno
"Aku mau Jeno." Ucap Jaemin
Melihat bunny kecil nya membuat perasaan Jeno semakin membuncah hebat.
Jaemin memang di kenal sebagai anak yang periang, lucu, baik hati, polos, namun teguh dengan pendirian nya yang di tanamkan oleh ayah nya, Nakamoto Yuta.
Selama di mobil Jeno tidak henti henti nya tersenyum mendengar celotehan dari Jaemin dan membuatnya semakin merasa gemas dengan tingkah lakunya.
Namun disaat serius Jaemin menjadi orang yang sulit di sentuh. Baik itu perasaan bahkan secara fisik.
"Jeno, aku sudah tahu hal yang kau lakukan dengan mommy taeyong. Jujur aku terkejut atas apa yang kau lakukan. Namun aku tidak membenci itu, karena aku sendirilah yang akan membuat mu hanya menatap ku, anak ku, keluarga ku dan keluarga mu dan mommy taeyong tentunya." Ucap Jaemin
Jeno yang mendengar ucapan seperti itu langsung memberhentikan mobilnya ke tepi jalan. Namun saat melihat ekspresi dari calon nya membuat Jeno langsung mendekatkan diri nya pada Jaemin.
"Aku tahu, aku bodoh Na. Aku salah jika aku jatuh cinta bahkan hendak mencumbui mommy ku sendiri. Aku tau aku salah. Bahkan aku sudah mendapat pelajaran super ringan dari Daddy, Na. Aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku hanya mempunyai mu sekarang. Benar perkataan mu tadi aku harus menatap mu, anak kita, keluarga mu dan keluarga ku, juga mommy. Na, ajari aku." Isak Jeno
Jaemin pun membalas hangat pelukan nya pada Jeno. Sejujurnya Jaemin sendiri sangat emosi mendengar perbuatan kakak beradik ini. Bagiamana Jaemin dan Haechan tidak murka bila anak dari mommy nya malah menyukainya dan seolah melupakan surat perjodohan tempo hari itu.
"Baiklah, aku menerima kurang dan lebih mu Jeno. Aku senang kau mau mengakui kesalahan mu. Walaupun aku dan mommy sama, namun aku tetap laki laki yang mempunyai tenaga yang cukup untuk menghajar mu. Namun mommy itu beda Jeno. Dia memang di luar terlihat sangat kuat, namun tidak di dalam nya......
Mari bahagiakan mommy mu dan eomma ku Jeno ya." Ucap Jaemin
Setelah Jaemin berucap Jeno langsung mendaratkan ciuman lembut pada bibir Jaemin. Sangat lembut dan tidak ada nafsu ketika Jeno melakukan nya.
"Salurkan semua yang kau rasakan hanya pada ku Jeno. Aku siap untuk segala nya." Ucap Jaemin
"Huh....huh....huh....huh.... Aku kekurangan oksigen karena ciuman kita Jeno ya." Tawa Jaemin
"Besok kita coba lagi, semangat untuk latihan ciuman kita nanti." Kekeh Jeno
Setelah melakukan kegiatan pagutan mesra nya itu, Jeno segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Di dalam mobil, Jeno melihat Jaemin sudah terlelap dalam tidurnya. Jeno pun tak melepaskan pandangan nya pada kelinci kesayangan ini.
"Kau sangat menggemaskan, Na. Aku beruntung bisa memiliki mu walau belum resmi. Aku harap kau juga beruntung memiliki calon seperti ku, Na." Lirih Jeno dengan mengusap kepala Jaemin
Sekitar empat puluh lima menit berlalu, akhirnya Jeno pun sampai di tempat dimana panti asuhan jaman taeyong dulu.
"Nana, bangun sayang. Kita sudah sampai, baby." Ucap Jeno lembut
Angghhhhhhhh.......
'astaga erangan Nana sungguh membuatku keringat dingin, dan yaa...... Jarum kompas ku mengarah ke selatan.' batin Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Mom
FanfictionBagaimana jika kamu menjadi prioritas utama di keluarga Jung ? Bukan kah menyenangkan ? Itulah yang dirasakan oleh seorang Jung Taeyong yang selalu di prioritaskan oleh Jung family.