Prolog

1 0 0
                                    

Note: Cerita masa lalu Alicia. Saya harap kalian menyukai buku ini, selamat membaca!

-------

Seorang gadis sedang belajar dirumah bersama sang guru privat. Ia baru saja selesai melakukan pekerjaan rumah. Orang tuanya sedang bekerja dan sang adik kesayangannya sedang bersekolah.

Ia belajar bersama sang guru yang sudah ia anggap ibu nya sendiri, dan juga sebaliknya. Sang gurulah yang membantunya mengobati lukanya, mengajarinya, merawatnya walau sebentar.

Yap, sang gadis adalah Alicia, sedangakan sang guru bernama Vivian Skylar Alexandre. Mereka telah berteman? Ah tidak bersahabat adalah kata yang tepat. Ya mereka bersahabat selama 5 tahun.

Mereka sedang membersihkan gudang bawah tanah sekarang, tempat tersebut adalah ruangan Alicia. Sedikit menghiasinya dengan warna hijau dan putih. Beberapa barang di gudang sudah mereka geser seminggu yang lalu.

Kalian tau? Alicia adalah tipe gadis yang cukup pintar! Di umurnya yang ke 9 tahun, ia sudah belajar pelajaran anak smp! Bahkan sang guru sendiri kagum akan kepintarannya.

"Baiklah, sepertinya ini lumayan kan? Sebaiknya ibu pulang.. sebentar lagi jadwal les akan dimulai.. tak apakan Alice?" Tanya miss Vivian saat melihat hasil bersih-bersih mereka dan mengecek jam tangan.

"Uhm.. tentu! Miss jangan lupa untuk jaga kesehatan ya!" Ucap Alicia mencoba lebih berekspresi.

"Baiklah kalau begitu, miss pulang dulu. Kau juga jaga kesehatanmu ya.." Ucap miss Vivian sembari mengelus puncak kepala Alicia sayang.

"Baik.." Alicia tersenyum tipis, menyerah untuk menjadi lebih berekspresi.

"Aku pulang.. kak Alice? Sudah selesai kah?" Ssetelah beberapa menit berlalu, terdengar suara dari pintu depan.

"Ray?... Ya sudah selesai.. pergi ganti baju dan makan ya? Aku ada di loteng jika kau butuh aku.." Ucap Alicia saat mendengar dan melihat adiknya sedang melepas sepatunya.

"Baik.. boleh kubantu nanti?" Tanya sang adik, Ray Dion Rodrigo.

"Tidak perlu, setelah makan kau boleh bermain atau belajar.. terserahmu saja.. yang penting jangan sampai melukai dirimu" Alicia menggelengkan kepala, tanda ia tak membutuhkan bantuan.

"... Baiklah, terimakasih ya kak" Ray tersenyum dan dibalas anggukan oleh Alicia.

Setelah itu Ray pergi keatas, pergi kekamarnya. Lalu Alicia pergi ke loteng dan mulai membersihkan loteng.
.
.
.
.

Alicia sekarang sudah mandi dan makan malam. Adiknya sekarang sedang belajar dikamarnya, ia juga sudah mandi dan makan malam. Sekarang Alicia sedang membuatkan Pie dan Bir peterseli untuk kedua orang tuanya. Ia memang sering memasak untuk sarapan, makan siang, bahkan makan malam. Orang tuanya hanya cuek dan memakan masakan Alicia walau terkadang sembari memakinya.

"Selesai.. sekarang lebih baik belajar kan? Yah.. semua sudah selesai lebih baik aku belajar.." Gumamnya sembari melepas apron yang ia pakai.

Ia berjalan menuju ruangannya dan mulai mengambil salah satu buku, dan membacanya. Ia membaca beberapa buku hingga orang tuanya selesai makan.

"Uhm.. sepertinya mereka selesai? Yasudah ku cuci dulu piringnya sebelum mereka memukulku.." Ia bergumam terus hingga selesai mencuci piring.

"Berhentilah bergumam seperti itu, brat. Berisik!" Ucap ibunya ketus, Viona Shapire Rodrigo.

"Ah! Ma-maaf! Aku permisi.." Ucap Alicia gelagapan lalu segera pergi meninggalkan ibunya. Ibunya hanya melanjutkan jalannya menuju kamar.

Sesampainya dikamar, Alicia segera melanjutkan membaca buku yang tadi sempat tertunda. Ia akhirnya membaca hingga jam 08:30 dan lalu memutuskan untuk tidur.














To Be Continued

Hai, terimakasih sudah membaca prolog dari cerita Hiraeth. Kalau kalian suka silahkan klik tombol bintang di bagian kiri bawah. Maaf jika ada salah kata, maupun hal yang menyinggung. Silahkan beri kritik dan saran kalian, saya akan menerimanya. Sampai jumpa lagi, semoga hari kalian menyenangkan (◡ ‿ ◡)

'~Hiraeth~'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang