Cerita tentang persaudaraan Haitani.
- Cerita ini saya buat sendiri tidak meniru
cerita lainnya.
- mohon maaf kalau ada yang Typo
- saya meminjam karakter, karakter ini
hanya dimiliki Wakui Ken
- Penggemar Haitani mari merapat
- mengandun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"eung, jam berapa ini? "kata Ran yang baru bangun tidur karena terganggu sinar matahari yang menyinari mata nya.
Jam 17.00
"anjir, dah sore... Izana, Mochi, Shion, Kakuchou dah pulang kah?" tanya Ran yang melihat sekeliling.
"eh apa ini?"ujar Ran yang melihat sebuah catatan yang tertempel di meja kecil yang tadi di buat untuk bincang bincang dengan Izana dkk. Ia pun mencabut nya lalu berjalan menuju sofa lalu mendudukan tubuh nya dan membaca catatan yang ada di tangan nya.
"aku dan para tuyul ini pulang duluan, malam ini ada pertemuan di **********, datang lah jam 21.00, karena ini pertemuan pertama kita... Jangan lupa pake seragam tenjiku nya..
- Kurokawa Izana -
" haaahhh baiklah "kata Ran yang menghela nafas nya.
" huuwwaa aku mengantuk sekali "lanjut Ran sambil menguap.
" Aniki "
BRUK
Tiba tiba Rindou datang lalu memeluk Ran sehingga Ran hilang keseimbangan nya lalu tubuh nya terbaring di sofa sedangkan Rindou memeluk Ran yang berbaring di sofa.
" Kenapa hmmm "tanya Ran sambil mengelus rambut Rindou.
" aku terbangun tapi Aniki tidak ada, aku khawatir dan takut sesuatu terjadi pada Aniki. jadi aku mencari Aniki "jawab Rindou dengan suara serak khas seperti orang bangun tidur.
" Aniki tadi terbangun lalu menemukan ini, dan Aniki membaca nya disini ke ruang keluarga "jelas Ran sambil menyerahkan catatan dari Izana.
Rindou pun mengambil nya lalu membaca nya.
" Rindou tolong minggir dulu, Aniki mau mandi dulu, udah jam segini"ujar Ran yang mencoba beranjak.
"seperti ini dulu aja Aniki, aku masih mengantuk "balas Rindou sambil mengeratkan pelukan nya dan memejamkan mata nya.
" baiklah "kata Ran yang memejamkan matanya juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
