11

10K 156 0
                                    

Senin, hari ini adalah hari senin, setelah upacara bendera, Caramel langsung duduk di bangkunya, sedangkan Lut terlambat datang dan masih di hukum oleh guru piket.

Pelajar pertama di isi dengan seni budaya, mata pelajaran Bu Sema, guru paling cantik, masih muda, umurnya sekitar 29 tahun. Beliau sangat ramah dan baik, bahkan pak Ega yang sudah duda, suka mendekati Bu Sema, tetapi Bu Sema tidak pernah menanggapi, karena selain mendekati Bu Sema, Pak Ega juga suka mendekati Bu Avana yang juga adalah janda tetapi Bu Avana sangat killer, membuat Pak Ega begitu tertantang ingin menaklukan hati dua wanita yang sangat bertolak belakang tersebut.

Bagaimana Caramel tahu kisah mereka? Jangan lupakan bahwa anak-anak di SMA Teluk Buana begitu menyukai bergosip dan drama-drama murahan membuatnya sedikit muak.

Pelajaran berlangsung dengan damai, semua murid sibuk menyimak penjelasan Bu Sema dan sesekali bu Sema juga menceritakan pengalamannya saat sekolah dan kuliab dahulu. Membuat kami begitu nyaman dan tidak terlalu tegang selama pelajaran berlangsung.

I love it when you call me señorita

I wish I could pretend I didn't need ya

But every touch is ooh, la-la-la

It's true, la-la-la

Ooh, I should be running

Ooh, you know I love it when you call me señorita

I wish it wasn't so damn hard to leave ya

But every touch is ooh, la-la-la

It's true, la-la-la

Ooh, I should be running

Ooh, you keep me coming for ya

Saat bel istirahat berbunyi, lagu Senorita milik Shawn Mendes ft Camila Cabello menggema di dalam kelas.

Semua murid langsung berhamburan pergi keluar kelas setelah Bu Sema keluar. Sedangkan Caramel masih duduk di bangkunya, merundukan kepala di atas kedua lengannya.

"Caramel!" panggil Lut saat memasuki kelas yang sepi.

Caramel langsung mendongkak dan menemukan Lut berdiri di depan bangkunya dengan baju sedikit berantakan dan peluh membasahi wajahnya, karena sehabis di hukum oleh guru piket.

Melihat tambilan Lut yang begitu maskulin, membuat Caramel menjadi sedikit gugup. Lut lantas berjalan ke samping dan duduk di bangku dekat Caramel.

"Kenapa nomornya nggak aktif?" tanya Lut lembut sambil menatap Caramel dengan intens.

Mendengar itu Caramel membuang muka dan memainkan jari-jarinya di atas meja.

Melihat Caramel yang sedikit berbeda membuat Lut gelisah, sepertinya ada yang tidak beres, ada sesuatu yang terjadi.

"Kenapa?" tanya Lut pelan.

Karena merasa lelah dengan hati dan pikirannya, Caramel langsung to the point.

"Apa kamu selingkuh?" tanya Caramel dingin.

Lut membeku.

Melihat Lut diam dan tak menjawab membuat Caramel tertawa, ia tertawa, mentertawakan dirinya yang mudah terbuai oleh perhatian Lut selama ini.

"Malam sabtu kemarin, aku melihat kamu bersama perempuan, di dekat supermarket di unjung jalan arah rumahku." jelas Caramel panjang lebar.

"Apakah komitmen itu seperti ini?" tanya Caramel lagi.

"Kamu bilang, komitmen itu penting!"

"Terus sekarang apa?" tanya Caramel dengan tajam, matanya bahkan sudah memerah.

Melihat Caramel yang marah dan hampir menangis membuat Lut langsung memeluk Caramel dengan terus mengucapkan kata maaf.

Melihat Lut tak menjelaskan apapun, membuat Caramel langsung mendorong tubuh Lut dengan kasar.

"Maksud kamu apa?!" tekan Caramel marah.

"Aku butuh penjelasan Lut!"

"Maaf!" ucap Lut dengan penuh penyesalan.

"Aku tidak bisa memberitahumu sekarang, tapi aku janji akan menjelaskannya nanti, keadaanku tidak sebaik itu!" jelas Lut panjang lebar.

Mendengar itu, air mata Caramel langsung jatuh dan membasahi kedua matanya.

"Kamu brengsek!" marah Caramel dan langsung pergi meninggalkan kelas dengan cepat, meninggalkan Lut yang masih terdiam di dalam kelas sendirian.

Lut sangat menyesal!

**

CARAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang