4. Enemy

102 25 1
                                    

1 bulan setelah aku bertemu Jungkook di kantor Prof. Junho, aku sudah tidak bertemu dengannya lagi. Seolah dia hilang di telan bumi. Sudah 2 minggu aku di rumah untuk menghabiskan liburan musim panasku yang membosankan tapi sangat kunikmati. Kegiatanku ketika liburan sangat monoton seperti marathon series kesukaanku dan membaca buku. Wow aku sangat cinta rick riordan. Membaca bukunya membuatku banyak berimajinasi dan tentu berhalusinasi.

"Apa kau akan menghabiskan liburanmu dengan hanya membaca buku?" Kata mamaku yang ternyata sudah berdiri di depan pintu kamarku yang terbuka. Menjadi putri tunggal seorang Irene memang berat sobat. Dia tidak akan membiarkan kalian menikmati waktu senggang.

"Aku menikmatinya" jelasku sambil menutup The Trials of Apollo.

"Keluarlah. Have fun. Apa kamu tidak punya teman?"

"Mina sedang berlibur bersama keluarganya di Swiss dan aku tidak tertarik keluar karena panas"

"Kalau begitu temani mama berbelanja saja. Tidak akan panas karena 2 jam kita berada dalam mall"

"No. Penuh dengan orang aku tidak suka dan 2 jam di mall itu waktu yang lama" protesku. Ugh aku tidak suka berada di tempat ramai.

"Oh mama akan menyeretmu. Mandi dan ganti baju sekarang. Mama menunggu di bawah" final mamaku dan langsung keluar kamar. Well, aku kalah telak hari ini.

.

Suasana di mall sangat kacau. Mama salah memilih hari berbelanja di mall. Hari ini malam minggu, tentu banyak manusia berbeda jenis sedang menghabiskan waktu bersama. Rasanya ingin berteleportasi menuju kasur kesayanganku.

"Irene. Ini irene kan??!" teriak seseorang mengganggu fokus mamaku yang sedang sibuk memilih kemeja yang kuduga untuk kakakku.

"Astaga Jungyeon, lama sekali tidak bertemu" jawab mamaku dengan terkejut dan mereka berpelukan.

"Astaga Jihyo, kamu sudah besar dan sangat cantik". Aku tidak tahu harus mengatakan apa jadi aku hanya tersenyum karena jujur aku tidak mengenal orang ini.

"Jihyo kau tidak mengingatnya? Ini tante Jungyeon. Teman mama ketika kuliah. Kita pernah menghabiskan liburan musim dingin bersama di Jepang. Kau tidak ingat?" Kata mamaku mencoba membantuku mengingat ingat dan tentu saja aku tidak ingat. Aku sangat pandai melupakan wajah dan nama orang begitu saja. Apalagi yang sudah lama tidak bertemu.

"Oh iya tentu saja. Di jepang kita menghabiskan liburan bersama" kataku mencoba terdengar meyakinkan.

"Mom, aku akan pulang sekarang juga jika mommy terus pergi mengelilingi store di mall ini" suara laki-laki di belakang tante Jungyeon tiba-tiba terdengar familiar mengingatkanku pada suatu musim dingin di jepang. Aku terjatuh dari skate dan anak laki-laki kecil polos memapahku karena kakiku keseleo.

"Kau ini hanya bisa mengeluh terus, andai saja anakku perempuan. Cepat kemari ada orang yang pasti ingin kamu temui" kata tante Jungyeon.

Seperti yang kuduga, dia adalah Jungkook. Dia selalu muncul di tempat yang tidak terduga dan aku tidak suka.

"Oh astaga. Hai tante Irene dan hai Jihyo. Sungguh kebetulan sekali bisa betemu di sini. Lama tidak berjumpa" jungkook mendekat dan menjabat tangan mamaku.

Saat dia berpaling dan mendekatiku, kurasakan jantungku berdetak dengan lebih cepat. Hari ini dia sangat tampan memakai kaos berwarna grey pendek dengan celana senada yang panjang. Aku baru tahu dia mentato seluruh lengan kanannya. Sexy.
'Hentikan Jihyo. Laki-laki musuh. Jungkook musuh' batinku dan mengulang-ulangnya dalam hati.

"Wajahmu sangat merah hari ini. Apa karena cuacanya panas?" Tanya jungkook di depanku.

"I guest" jawabku dan langsung mengalihkan perhatianku ke tante Jungyeon yang sedang bercengkerama dengan mamaku. Aku tidak mau wajahku bertambah merah karena terlalu lama menatapnya.

"Aku rasa kita akan bertemu lagi. Wow aku sangat tidak sabar" kata jungkook mengerlingkan matanya.

"Tidak, terima kasih"

"Katakan padaku kenapa kamu sangat membenciku Jihyo? Aku merasa kau sangat menjaga jarak denganku, tidak seperti kita kecil dulu. Dulu kau sangat manis dan menyenangkan"

"Aku sekarang memilih menjadi orang yang membosankan"

"Well, bagaimanapun kita akan bertemu. Bye Jihyo" kata jungkook pergi dari hadapanku dan mengajak mamanya pulang. Aku hanya terdiam saat tante Jungyeon memelukku dan pergi bersama Jungkook.

"Kabar gembira sayang. Besok malam kita kedatangan tamu" kata mama dengan suara yang amat bahagia.

Tentu saja aku sudah bisa menebak tamu itu siapa. Kuharap Mina tiba-tiba sudah kembali ke rumah sehingga aku bisa beralasan pesta piama di rumah Mina untuk menghindari bertemu tamu kesayangan mamaku.

Di perjalanan pulang aku bertanya-tanya kenapa kakakku tidak pernah bercerita ke mama kalau dia satu kampus dengan Jungkook selama ini. Well, kakakku dan segala rahasianya.

.

Tbc

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang