Semua nya sunyi, senyap, campur dengan suasana kesedihan. Diruangan ini mereka hanya diam dengan isi pikiran masing-masing, semua kejadian tadi begitu membekas dipikiran nya. Entah apa yang harus Harsa katakan didepan Eraski jika sahabat nya itu menanyakan Chelsea.
Karei menatap Harsa yang menjauh dari temen-temen nya, lantas ia menghampiri laki-laki itu. Karei duduk di samping Harsa namun tidak mengalihkan atensi pria itu.
"Chelsea anak baik," ucap Karei melirik Harsa yang sekarang tengah menatapnya. "Keputusan dia dewasa banget, dia gak mau temen-temen kakak nya berubah jadi zombie karena dia."
"Chelsea emang pinter ngomong dan pikiran dia lebih dewasa dibanding umur nya. Kadang Eraski, Gala dan gue sering di kasih ceramah sama dia." Harsa tersenyum getir mengingat itu semua.
Karei mengusap bahu Harsa guna menguatkan lelaki itu agar tegar dan mengikhlaskan Chelsea. Tak lama dari itu, ada yang menggedor pintu membuat mereka yang disana bergegas kearah pintu.
Melihat teman-teman nya yang menggedor, Gala segera membuka pintu. Nampak nafas mereka cekatan dan mulai mengatur nafas mereka masing-masing.
"Kalian gapapa kan? Gak ada yang kegigit?" tanya Kalen, cemas. Mereka mengangguk aman membuat nya bernafas lega.
"Nih," Eraski memberikan tas nya dihadapan mereka. Saat Kalen mulai membungkuk untuk mengambil tas nya, Ryi lebih dulu mengambil tas besar berisi makanan itu.
"Ada minuman, gak?" tanya Ryi.
"Ada kok, lengkap semua makanan sama minuman."
Ryi mengangguk dengan mata berbinar kemudian berjalan ketengah lapangan untuk duduk dan membuka ransel itu, diikuti mereka. Eraski menatap sekeliling nya merasa ada sesuatu yang kurang.
"Chelsea mana?" Sebelum Eraski melontarkan pertanyaan itu, Beila lebih dulu bertanya.
Seketika suasana langsung senyap. Mereka semua menunduk diam membuat Beila, Eraski bahkan Noze menatap mereka penuh tanda tanya. Pandangan Eraski beralih pada Harsa.
"Sa?"
"Sorry, maafin gue Ras..." Mendengar itu seketika hati nya bergemuruh. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, seolah kata maaf itu adalah sesuatu yang terjadi kepada adik nya.
"Sa? Lo gak ninggalin adik gue kan?!!" bentak Eraski, menghampiri Harsa dan menatap nya penuh penjelasan.
"Chelsea... berubah, Ras." ucap Gala dengan gemetar. Harsa tak bisa mengatakan nya, bibir nya begitu kelu seketika.
Setetes air bening yang keluar dari mata nya membuat mereka semakin merasa bersalah. Bahkan Noze yang bukan siapa-siapa Chelsea, ia menjatuhkan air mata nya. Padahal dia punya niat untuk menjaga Chelsea.
"Gak mungkin, Chelsea gak mungkin sama kayak mereka!!" teriak Eraski dengan nada yang memilukan. Dia berjalan kearah Beila yang menunduk, bisa dilihat gadis itu juga menangis melihat pundaknya yang naik turun dengan isakan kecil nya.
"Bei, mereka pasti bohong, Chelsea pasti lagi ada di toilet atau dia lagi—"
Beila memeluk nya erat, mengusap punggung dan rambut Eraski. Walaupun dia tak melihat langsung Chelsea berubah menjadi mahkluk mengerikan itu tapi dia benar-benar percaya jika teman-teman nya tidak mungkin membohongi mereka seperti apa yang dikatakan Eraski. Ia melihat Harsa yang menangis, Harsa tak semudah itu mengeluarkan air mata nya dihadapan orang lain.
"Chelsea udah tenang, Ras..."
Ruangan itu dipenuhi dengan tangisan Eraski yang terdengar lirih dan memilukan. Pertahanan Eraski seketika runtuh melihat Chelsea yang sudah menjadi zombie dihadapan nya, dengan tubuh yang diikat oleh tali sambil meronta-ronta minta dilepas dan geraman nya siap memakan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni | Revisi
Misterio / SuspensoBagaimana jika disekolahmu diserang zombie? Sekelompok siswa yang bersama-sama untuk melawan para zombie dengan bekerja sama dan saling melindungi satu sama lain. Kehidupan yang awalnya diselimuti permusuhan kini menjadi pertemanan untuk melawan zo...