Gus Raihanku O3

43 8 1
                                    


Bismillahirrahmanirrahiim
_____________________________

.
.
.
.
.
.
.

"Di bawa enjoy aja nggih ning, santri santri juga paham kok paling mereka tau nya kalian ini adalah guru baru" ujar Gus Raihan kepada Amira dan teman nya.

Dengan ekspresi wajah yang sontak kaget Nadia dengan cepat menoleh ke Amira "Mir, ning itu apa?" bisik nya, Amira hanya tersenyum kecil ketika mendengar pertanyaan dari teman nya itu.

"Maaf gus, kami bukan ning" kata nya.

"Lho? kata abah sampiyan niki ning dari pondok sebelah?"

"Mboten gus, saya ini hanya warga biasa yang tinggal di sekitar pondok sini gus" jawab amira seraya tersenyum dan menatap gus Raihan.

Dengan cepat Gus Raihan menundukkan pandangannya dari Amira "oalah nggih, nantik ustadzah nissa yang akan kemari untuk nunjukin kamar kalian nggih, saya tinggal duluan, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam gus" jawab Amira dan Nadia.

"Mir, tuh orang masya Allah sholeh nyaa mir, maksut hamba yang seperti ini Ya Allah" ujar Nadia.

"Hush apasi nad, ndak boleh gitu ah"

"Ya Allah judess nyaa temenku, awas lho mir nantik kepincut hihi" Kata Nadia jahil meledek Amira.

.

.

.

"Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā. Ya Allah Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah ummik dan abi sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil, Ya Allah hamba mencintai salah satu makhluk-Mu Ya Allah jika memang ia adalah pilihan yang terbaik maka jagalah ia untukku Ya Rabb ku, hamba mencintainya karna-Mu dan hamba mencintai nya tak melebihi cinta hamba kepada-Mu Ya Rabb ku" rintih Raihan yang sedang memohon kepada pemiliknya.

"Maaf Gus, Bu Nyai nyariin sampiyan" bisik Renjana, teman dekat Gus Raihan dari kecil di pesantren Abah nya itu.

Gus Raihan yang mendengarnya langsung bergegas keluar masjid untuk menemui perempuan cantik nya itu "Ya Allah Ummik" ucap nya saat melihat ummi nya tergeletak tak berdaya di kasur.

"Ummik kenapa mir??" tanya nya.

"Maaf Gus tadi saya liat Bu Nyai mau jatuh di dekat asrama putri, sepertinya Bu Nyai kelelahan Gus jadi lemas tadi sudah saya berikan teh manis anget Gus agar stamina Bu Nyai naik lagi" jawab Amira sambil menundukkan pandangannya dari Gus Raihan.

"Ada apa ini kok rame rame disini?" tanya Abah tanpa melihat istri nya yang sedang terbaring lemah tak berdaya.

"Ummik bah, tadi pingsan di depan asrama putri Alhamdulillah untung tadi ada Amira yang bawa Ummik ke ndalem" jelas Gus Raihan.

"Astaghfirullah ummi, Ya Allah istrikuu" ucap Abah panik yang sudah tersadar melihat sang istri nya tergeletak di kasur.

"Mass cepat kamu panggil dokter perempuan di puskestren"

"Ndak usah bah, ummik gapapa kok" ucap ummi dengan suara nya yang masih sangat terdengar lemas.

"Ya Allah zawjatii, ummi belum makan dari pagi yaa mi?" tanya abah.

Ummi menganggukkan kepala nya pelan.

"Dek Amira boleh abah minta tolong?" tanya abah kepada Amira.

"Boleh Abah Yai, apa ada yang bisa Amira bantu?" tanya Amira balik.

"Ambilkan ummi makan di belakang nggih dek, maaf abah merepotkan kamu dari tadi"

"Mboten nopo nopo abah yai, Amira ikhlas nolong ummik, ummik sudah saya anggap seperti ibu saya sendiri" jawab nya sambil tersenyum dan bergegas kebelakang untuk mengambil makanan untuk ummi.

"Maa sya Allah, masse lihaten sholihah nya ciptaan Allah" ledek abah kepada putra sulungnya itu.

"Padahal ummik lagi sakit lho bah sempat sempat nya meledek anak ummik yang paling gantengg ini" saut ummik sembari mengelus rahang wajah putra sulung nya yang hampir sempurna bak pangeran arab itu.

"Bu Nyai, Amira izin suapin Bu Nyai nggih" kata Amira setelah mengambil makanan untuk ummik Gus Tampannya itu.

"Nggih dek, ndak papa terimakasih banyak ya maaf saya ini merepotkan sampiyan dek, sampiyan ini tamu seharusnya sampiyan yang saya special kan" jawab ummik

"Mboten nopo nopo nyai, Amira senang bisa dapat kesempatan dekat dengan bu Nyai seperti ini, Amira sudah merasa sangat special disini Alhamdulillah"
(mboten nopo nopo: tidak apa apa) saut Amira seraya tersenyum dan mulai menyuapi makanan untuk Ibu Nyai nya itu.

"Maa Sya Allah" batin Gus Raihan.

"jangan lupa follow akun author dan vote terus cerita ku yaa teman-teman Jazakallah Khairan Katsiran☺️🌹 " -Gus Raihan

wah ada apa dengan Gus Raihan nih bestiee, penasaran gakk siapaa sosok yang Gus Raihan sebut di doa nya sehabis sholat tadi?? author ikut penasaran nih, siapaa sih yang Gus Raihan kagumi selain ummik dan adik nyaa itu?? teruss tunggu kelanjutan kami yaa bestiee, author update setiap hari sabtu jam 22.30 bestiee insya Allah setiap malam minggu author bakal nemenin kalian dengan dua chapter dari cerita Gus Raihanku  bestieee, stay tunee teruss dan sehat selalu untuk kalian para readers setia kuu aamiin🙆🏻‍♀️

Gus Raihanku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang