Chapter 9

3.2K 344 26
                                    

"Apa Sasuke sedang mencoba untuk membohongiku?"

Kiba menyodorkan gelas air minum pada Mikoto mencoba untuk menenangkan wanita itu. Saat ini mereka sedang di ruangan Kiba. Sementara Sasuke, Naruto dan juga anak yang bernama Menma itu masih berada di ruangan Sasuke.

"Bibi! Mungkin saja Sasuke membohongi Bibi tapi, aku merasa kalau Bibi memang harus berhenti menjodohkan Sasuke." Mikoto menghembuskan nafasnya kemudian menatap Kiba dari bawah hingga atas.

"Aku akan pulang."

Mikoto beranjak meninggalkan ruangan Kiba dengan wajah yang masih terlihat terkejut. Sasuke benar-benar nekat dengan memberinya cucu palsu. Jika Sasuke mengajaknya berperang. Maka, mulai dari sekarang dia akan benar-benar beperang. Dia akan menuruti keinginan Sasuke yang tentu saja sesuai dengan jalannya sendiri.

Kiba menghembuskan nafasnya melihat kepergian Mikoto. Dia hanya bisa membungkuk hormat mengingat wanita itu adalah ibu dari bosnya. Tapi, ngomong-ngomong soal Sasuke, sebenarnya dia juga sangat penasaran dengan anak yang sangat mirip dengan Sasuke itu. Bahkan aura Sasuke sangat terasa pada cara anak itu berbicara. Sasuke benar-benar hebat. Sasuke pasti mati-matian mencari anak yang seperti itu.

Anak?

Andai saja dia tidak melakukan kesalahan, dia mungkin akan melihat dia tumbuh dan sudah sebesar Menma. Yah? Andai saja.

Truth, Cry and Lie

"Kau bahagia?"

Menma menatap datar Naruto tidak berniat menjawab pertanyaan ibunya itu. Sementara itu Sasuke menatap Menma dan Naruto dari kejauhan membiarkan ayah dan anak itu berbicara. Mungkin saja Menma datang ke kantornya dan mengaku anaknya tanpa izin Naruto.

"Sejujurnya aku bahagia." Naruto melanjutkan ucapannya saat mengerti kalau Menma tidak akan menjawab pertanyaannya. 

"Jangan lupakan ibu."

"Memangnya aku mau kemana?" Menma menaikkan sebelah alisnya.

"Bukankah kau akan tinggal bersama Sasuke?"

Menma menggeleng, "Aku tidak mau. Aku mau berpura-pura menjadi anak ayah bukan berarti aku harus tinggal bersama ayah."

"Tapi—"

"Aku akan berangkat sekolah. Sampai jumpa..."

Menma mengecup pipi Naruto sebelum berjalan ke arah Sasuke. "Paman mau mengantarku ke sekolah?" Terdengar dari nada bicara Menma, anak itu sama sekali tidak meminta tolong tetapi melainkan sebuah perintah.

Sasuke tersenyum samar kemudian menarik tangan Menma meninggalkan lobi yang ada di dekat ruangannya. Dia hanya sempat melirik Naruto sejenak. Entah kenapa dia merasa legah karena Naruto terlihat tidak melarang Menma.

"Apa yang membuat papamu berubah pikiran?"

Menma mengedikkan bahunya, "Tidak tahu. Tapi—"

"Tapi?"

Menma tersenyum misterius, dan seakan mengerti maksud Menma, Sasuke menundukkan badannya mendengar bisikan Menma yang membuatnya terkekeh geli.

"Baiklah. Hari ini aku milikmu."

Truth, Cry and Lie

Pairing : SasuNaru

Genre : M-PREG, Drama, Romance, Hurt/Comfort, Miss Typo, EYD nggak sesuai, OOC and other.

Desclaimer : Semua nama dalam cerita hanyalah pinjaman, but this story is mine.

SasuNaru - Truth, Cry and Lie (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang