"Oy, Clara!" panggil seseorang dengan sebuah buket bunga di tangannya.
"Eh Farah, aku kira kamu nggak dateng." Clara berbalik melihat Farah yang memanggilnya dari depan pintu masuk ruko.
"Dateng dong. Congrats yaa, kamu akhirnya mutusin nerusin usaha seblak Mak Tiem. Sayang banget kantin sekolah kita kehilangan salah satu makanan legendarisnya. Tapi rasa kangen kami bisa terobati dari warung yang kamu buka ini," ucap Farah merangkul Clara.
Clara tersenyum. "Aku nggak nerusin usaha Mak Tiem sama sekali. Ini usaha seblak baru. Usaha seblak punya Clara dan tentu aja rasanya lebih enak pastinya dibanding punya almarhum Makku."
"Iya, iya yakin deh, resep seblakmu lebih enak. Awas aja kalo nggak enak pas aku cobain," gurau Farah.
Clara tertawa lalu meletakkan buket bunga Farah di meja. "Yok, masuk ke dalam, kamu orang terakhir yang aku tunggu buat dateng."
"Aduh, berasa tamu penting. Sorry, ya, nunggu lama. Yuk, masuk!" Farah menggandeng Clara masuk ke ruko tersebut lebih dalam.
Di dalam ruko tersebut dipenuhi oleh teman-teman sekolah Clara. Tentu saja mereka sangat senang saat tahu Clara yang merupakan cucu Mak Tiem membuka usaha seblak. Ya, bisa dibilang mereka berpikir Clara meneruskan usaha Mak Tiem saat di kantin sekolah dahulu. Padahal tidak sama sekali, usaha ini benar-benar dibuat oleh Clara dan tentunya dibantu oleh Adam dengan bantuan modal dari orang tua Adam. Usaha tersebut disarankan oleh ayah Adam agar Clara memiliki sumber penghasilan sendiri. Bukan maksudnya dia tidak ingin membiayainya. Namun, dia berpikir akan lebih baik jika Clara memiliki penghasilan sendiri mengingat pekerjaannya sebagai karyawan biasa dan harus menghidupi satu keluarga sedangkan usianya tidak muda lagi. Lebih baik untuk Clara membuka usaha untuk tabungan di masa depan Clara.
Awalnya Clara tidak setuju karena tidak enak kepada orang tua Adam. Namun, akhirnya dia menyetujui setelah berpikir begitu panjang bahwa saran dari ayah Adam memang benar. Jika dia memiliki sebuah usaha tentu saja tidak akan merepotkan orang tua Adam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Clara lalu memilih untuk membuka usaha seblak. Seblak Mak Tiem sejujurnya seblak yang cukup enak dibandingkan seblak lainnya, bahkan sebelum Mak Tiem melakukan pesugihan. Berbekal resep seblak itu ia membuat beberapa varian resep seblak baru. Inovasi seblak yang dapat menarik perhatian orang. Contohnya saja seblak yang ditambahkan dengan taburan mozarella di atasnya atau fish cake khas Korea yang biasanya digunakan sebagai campuran masakan Korea yaitu tteok-bokki. Selain itu, ia menambahkan makanan pendamping seperti gorengan.
Clara berharap bisnis yang dia kerjakan dapat sukses. Dia ingin membuka usaha seblak yang jujur dan bersih. Dirinya ingin membuktikan pada Mak Tiem di atas sana bahwa kejujuran dalam berusaha sesulit apapun pasti akan berhasil.
Hari ini merupakan acara pembukaan warung seblak Clara. Clara berdiri di depan kasir menghadap ke seluruh teman-temannya. Dia begitu gugup untuk memberikan kata sambutan.
"Selamat siang semuanya, sebelumnya aku mau berterima kasih sama temen-temen yang udah menyempatkan hadir di acara pembukaan warung seblak ini. Semoga warung seblak ini bisa sukses sampe buka cabang mungkin. Amiin. Oh, dan, ya, selamat makan siang semuanya," ucap Clara mengakhiri sambutannya dengan lega.
"Wih, gratis gak, nih, Clara?" tanya teman sekelasnya.
"Gratis kalo bisa habisin seblak level 10 yang paling pedes." Clara tertawa melihat wajah temannya yang dibuat-buat sedih mendengarnya.
Sebenarnya acara pembukaan ini tidak direncanakan. Warung seblaknya sudah dibuka sejak seminggu. Selama itu ia mempromosikan kepada teman-teman sekolah untuk berkunjung ke warungnya. Clara merasa sangat beruntung karena teman-temannya begitu mendukung hingga merencanakan untuk datang ke sini dan meminta Clara untuk mengadakan acara pembukaan warung seblaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seblak Mak Tiem (End)
TerrorSiapa yang tidak suka dengan seblak? Makanan khas Bandung yang sangat nikmat jika dimakan dalam keadaan panas. Begitu pun dengan murid SMA Negeri Khayalan yang sangat menyukai seblak, khususnya seblak buatan Emak Tiem. Namun, di balik rasa nikmat se...