ENAM

4.6K 948 94
                                    

Adam memang membiarkan dirinya dipeluk Dinda selama beberapa detik. Namun Adam pulalah yang melepaskan diri lebih dulu. Ketika Adam menarik tubuhnya menjauh, tatapannya sudah lebih tenang dari sebelumnya. Ekspresinya kembali jadi seperti Adam yang Dinda tahu.

"Thank you so much, Dinda." Adam memegang pundak Dinda, mengelusnya sekilas, lalu mundur. Sama sekali melepaskan diri dari Dinda.

Berbeda dengan Adam yang begitu tenang, Dinda malah bingung sama sekali. Hanya itu? Setelah tadi Adam begitu rapuh dan gue peluk dia, dia cuma ngerespon begitu? What's wrong with this guy?

Kecanggungan melanda Dinda sehingga yang bisa dia lakukan hanya mengangguk, kemudian perlahan mundur. Tidak tahu apa mau bertahan di rumah ini atau mundur lalu kembali ke apartemennya. Tapi Adam bergeming di tempatnya dan itulah pertanda Dinda tidak perlu melakukan apa-apa lagi di sini.

"Kalau gitu, gue izin pulang, Dam. Semoga lo cepat sembuh ya."

"Iya. Makasih sudah jauh-jauh di sini. Hati-hati di jalan."

Itu isyarat yang lebih dari cukup untuk membuat Dinda benar-benar berbalik lalu pergi. Dinda hampir berlari menuju mobilnya. Pasalnya, pelukannya dengan Adam tadi bukan pelukan biasa. Bahkan saat Dinda sudah sampai di kamarnya, tubuhnya masih merasakan betapa menyenangkannya memeluk Adam.

***

Seperti halnya kebanyakan perempuan yang selalu penasaran dan kadang senang menaburkan luka di atas garam, Dinda pun sama. Sepulang dari rumah Adam dan setelah mandi, menggosok gigi, sebenarnya siap tidur, Dinda malah menyalakan laptop dan membuka Instagram, Linkedin, Twitter, dan Youtube.

Semuanya demi mencari siapa sebenarnya sosok Alma.

Dimulai dari akun Instagram milik Adam. Adam tidak mengunci profilnya. Dengan demikian Dinda dengan mudah melihat akun siapa saja yang diikuti dan mengikuti Adam. Tidak banyak yang Adam ikuti atau mengikuti sehingga Dinda bisa melihat akun itu satu per satu. Tidak ada yang bernama Alma di sana. Dinda berpindah ke foto-foto yang menandai akun Adam. Tidak ada juga akun yang menandai Adam dari seorang perempuan. Namun mata Dinda yang jeli menangkap sebuah foto yang dipublikasikan oleh Ibra dan di sana ada dua orang perempuan.

Foto itu tertanggal tahun 2018 sehingga tidak heran jika Dinda harus menggali cukup jauh. Dinda mencurigai perempuan itu karena dia berdiri tepat di sebelah Adam dengan posisi cukup menempel.

Tidak ada akun yang menandai perempuan itu. Dari yang Dinda lihat, Ibra hanya menandai akun para laki-laki. Dinda tentu saja tidak habis akal. Dilihatnya siapa saja yang menyukai foto itu. Ibra cukup populer namun pada masa itu kepopuleran dia tidak seperti sekarang. Yang menyukai foto itu ada sekitar 70-an orang.

"Cuma 70," Dinda mendengus, mencolek hidungnya, lalu kembali menelusuri satu per satu akun yang menyukai foto itu.

Dinda terus melihat satu per satu hingga ditemukanlah sebuah akun bernama Almaira Serafina. "She must be the suspect." Dinda mengangguk. Dinda langsung meluncur ke sebuah akun Instagram dengan pengikut di angka 5000-an. Dalam bionya tertulis:

Banker. Wife of @NicholGermanio. Mother of a beautiful daughter.

Perasaan Dinda mengatakan bahwa dia pasti Alma yang meninggalkan Adam satu hari sebelum pernikahan mereka.

Penemuan nama Almaira Serafina membuahkan beberapa fakta yang Dinda rangkum dalam poin-poin:

Bekerja di sebuah bank yang tidak jauh dari lokasi Light on the Ground.

Persona yang dia tampilkan di media sosialnya adalah seorang ibu yang cantik, fun, sayang pada anaknya, dan romantis dengan suaminya.

Senang berbagi tentang semua aktivitas dia. Tidak heran Instagram Story-nya mirip seperti bentuk jahitan.

Love Is Blind (Date) - END (KARYA KARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang