Aku mencintai aksara melebihi angka
Bahkan sedikit membenci hadirnyaSetiap hari, goresan luka dan lebam menjelma dalam lautan tinta
Terapung indah nan rapih di selembar rasaSaya selalu bercumbu dengan aksara
Selalu merasa rindu pabila tak bertemu tatap mukaTapi, Tuan
Entah sejak kapan favorit saya berupa aksara terganti menjadi andaEntah sejak kapan, aksara berkolaborasi bersama anda mencipta bait-bait kelana
Menelusuri jauh seluk beluk dunia asmaraloka yang belum pernah saya kunjungi
Bahkan rasa ini terasa asing juga menggelitik hatiIndah, pertama cicipi rasa yang tercipta
Kamu, tanpa diksi terpilih sudah mencipta bait yang menggelora dada
Menyentuh sanubari hingga dasar-dasar nyaDan bila ku tanya apa itu?
Kata ibu, aku sedang jatuh cinta
Pada muPada tuan tampan berbaju kelabu
~Ridada
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk, Tuan
PoetryLembar belembar kertas tergeletak Menjelma kata-kata siap retak Teruntuk tuan, Perihal tuan. Semua ini berisi tentang tuan si tambatan