Sekarang sedang musim hujan ya, tuan?Bagaimana kabar mu
Apa kau ikut kelabu?
Apa kau menatap rinai nya sama seperti diriku?Aku masih mengingat betul potong cerita kita mengenai hujan
Bagaimana sebuah mantel pink dan abu bergandenganKau memakai kan mantel pink itu pada ku
Seraya mengejek, "dasar kura kura" karena tas yg ku bawaMesra...
Kita pernah semenyenangkan itu dengan rintiknya
Namun sayang, sekarang tidak lagi jadi kenangan menyenangkanAku menganggap itu adalah sebuah kutukan
Bagaimana bisa sekarang aku benci hujan hanya karena itu mengingat kan ku pada diri mu, tuan?Aku pernah mencintai hujan, tapi kini aku membencinya.
Karena dia menjelma diri mu
Karena dia aku mengingat mu
Karena kamu, sumber sakit ku~Ridada
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk, Tuan
PoetryLembar belembar kertas tergeletak Menjelma kata-kata siap retak Teruntuk tuan, Perihal tuan. Semua ini berisi tentang tuan si tambatan