Chapter 3

7.1K 67 6
                                        


Daniel sudah sampai di kantor cabang pagi hari. Setelah menunggu beberapa saat di ruangan Pak Wira, akhirnya Pak Wira datang. Pak Wira mengajak Daniel untuk berbincang-bincang sesaat.

"Bagaimana pak Daniel. Apa sudah dibuka bingkisannya" tanya Pak Wira sambil menuangkan teh dan meletakannya di meja.

"Sudah pak. Ya... lumayan bagus... Bisa membuat saya konsentrasi. " Kata Daniel sambil tersenyum.

"Dan kalau Bapak mengizinkan, tentunya saya mau 'meminjam' pak Frans selama saya disini pak" kata Daniel sambil tersenyum dan menekankan kata meminjam.

"Oh tenang itu bisa di atur" kata Pak Wira tersenyum senang. Kemudian Pak Wira, menghubungi sekretarisnya.

"Frans, mulai hari ini kamu saya tugaskan membantu Pak Daniel untuk melakukan audit. Sekalian saja kamu menginap di hotel tempat Pak Daniel" kata Pak Wira langsung.

Frans terkaget dan bingung.

"Baik Pak" kata Frans tidak bisa menolak.

"Baik, terima kasih Pak Wira. Saya rasa saya akan mulai mengerjakan pekerjaan saya" kata Daniel sambil berdiri meninggalkan ruangan.

****************

"Belum pulang pak?", suara Frans tiba-tiba mengagetkan Daniel yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya.

"Oh Pak Frans. Iya pak ini sebentar lagi" kata Daniel.

Frans berjalan masuk ke ruangan Daniel dan setelah menutup pintu Frans berjalan ke meja kerja Daniel. Lalu Frans duduk di salah di meja kerja Daniel.

"Nanti kita bareng aja pak, ke hotel Pak Daniel. Atau mau mampir cari makanan dahulu?" kata Frans yang membuat dada Daniel makin berdebar menahan gelora nafsu. Ingin rasanya Daniel menerkam dan memeluk Frans saat itu juga. Namun karena kondisi di ruangan kerja, Daniel merasa tidak nyaman untuk melakukan itu semua.

"Boleh pak. Ini juga sebentar lagi selesai" kata Daniel.

"Kalau begitu, kabarin saja ya pak kalau sudah selesai. Saya ke ruangan saya dahulu" kata Frans bangkit dari duduknya dan kembali ke ruangan. Daniel menghela nafas panjang saat Frans pergi. Tiba-tiba Daniel tersenyum, seakan mendapatkan suatu ide nakal di dalam fikirannya.

***************

Frans mematikan shower dan mengambil sabun cair. Selanjutnya Frans menyabuni seluruh badan Daniel dengan perlahan dan menyeluruh. Sementara tangan Daniel bergerilya memainkan batang kemaluan Frans.

"Saya yang masukin ya pak?" bisik Frans sambil menciumi leher Daniel, saat tangan Frans menyabuni bagian pantat Daniel. "Bapak pasti akan puas ngerasain kejantanan saya" Frans kembali menciumi pundak Daniel. 

Daniel lalu membalikan tubuh Frans, sehingga kini tubuh Frans menghadap dan menempel pada tembok. Plak.... tiba-tiba Daniel menampar pantat Frans yang semok dan montok, sehingga membuat Frans melenguh dan mengerang. 

"Cowok kekar kayak Pak Frans lebih sexy kalau jadi bottom", bisik Daniel ke Frans. "Saya horny, siap saya masukin ya pak" kata Daniel. Frans meletakan ke dua tangannya di tembok. Daniel menarik pinggul Frans sehingga sedikit condong ke belakang. 

***************

Note: Tulisan ini merupakan versi pendek dari chapter sebenarnya, namun tetap mewakili isi cerita. Untuk tulisan lengkap dapat akses ke karyakarsa.com/nickname

Gara-Gara AuditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang