Chapter 02

7.9K 93 1
                                    


Ting tong

Suara bell di kamar Daniel berbunyi. Daniel yang sedang beristirahat dan hanya mengenakan kaus dan celana pendek, segera bangun dari tidurnya, untuk melihat siapa yang datang. Daniel membuka pintu kamar hotelnya, dan nampak di depan pintu berdiri Frans, manager keuangan kantor cabang yang sempat ditemuinya tadi siang saat berkunjung ke kantor cabang.

"Malam pak, maaf mengganggu, Ada titipan berkas dari Pak Wira. Boleh saya masuk?" tanya Frans di depan pintu.

"Oh ya silahkan" kata Daniel mempersilahkan Frans masuk.

"Terima kasih" kata Frans.

Frans masuk ke kamar hotel Daniel. Saat itu Frans mengenakan kemeja yang cukup ketat dan juga celana panjang chino ketat. Frans saat itu membawa 2 buah tas, 1 tas yang nampaknya tas gym dan satu lagi tas kerja. Setelah meletakan kedua tas nya, Frans meminta izin untuk menggunakan kamar mandi. Setelah itu Frans masuk ke dalam kamar mandi. Berada berdua bersama Frans tentu saja membuat Daniel menjadi gelisah. Bagaimana tidak, Frans memiliki kesempurnaan sebagai seorang pria, yang tentunya akan membuat Daniel terangsang. Bukan hanya dari sisi wajah dan tubuh, suara Frans yang berat pun terdengar sangat menggoda.

"Maaf Pak Daniel, Pak Wira ingin bicara dengan Bapak" tiba-tiba sebuah suara membuyarkan lamunan Daniel. Daniel terpana, karena saat itu Frans keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk yang dililit rendah dibagian bawah tubuhnya.

"Pak...." kata Frans memanggil

"Oh iya. Baik terima kasih", Daniel menerima handphone yang diberikan Frans. Di ujung telepon sudah ada Pak Wira

"Ha .. hallo" kata Daniel dengan terbata.

"Selamat malam Pak Daniel, semoga saya tidak mengganggu istirahat Pak Daniel" kata Pak Wira

"Iya pak, ada apa ya", tanya Daniel.

"Saya ada sedikit bingkisan pak untuk bawa yang di bawa oleh Frans. Saya harap Bapak mau menerima bingkisan itu dan membantu perusahaan kami saat audit" kata Pak Wira tenang.

Namun disisi lain, nampak Daniel tidak tenang, karena pada saat yang bersamaan, Frans berjalan menuju tempat tidur dan melepaskan handuk yang dikenakannya. Sehingga Frans dapat melihat bagian belakang tubung telanjang Frans dengan bongkahan pantat nya yang sekal dan montok.

"Kalau Pak Daniel setuju membantu kami saya sangat berterima kasih sekali lho Pak", kata Pak Wira.

"Terima kasih untuk bingkisannya, tapi maaf pak ......" belum selesai Daniel berkata Pak Wira sudah lanjut berbicara. Suara Daniel terbata karena saat ini dia melihat bagaimana tubuh telanjang Frans duduk berbaring di tempat tidurnya. Dada Frans yang bidang dan membusung, dada six pack, dan kemaluannya yang walau masih belum tegang namun kelihatan sangat besar.

"Oh tidak apa pak, gak usah diputusin sekarang. Besok aja saat Bapak ke kantor untuk diputuskan." Kata Pak Wira lagi

"Oh ya pak, yang membawa bingkisan itu termasuk bingkisan saya untuk Bapak juga. Bapak bisa mencobanya kalau Bapak ingin" kata Pak Wira disaat Daniel makin kehilangan konsentrasi, karena dilihatnya saat itu Frans mengelus-elus batang kemaluannya sementara tangan lainnya meremas-remas dadanya sendiri.

"Baik pak, saya akan fikirkan dahulu" kata Daniel. Pak Wira pun menutup teleponnya.

Daniel berjalan mengembalikan handphone Frans. Setelah mendekat Frans langsung mengajukan pertanyaan ke Daniel.

"Bagaimana pak? Apakah Bapak berkenan dengan bingkisan spesialnya" sambil Frans menarik tangan Daniel dan meletakannya di dada Daniel yang membusung bidang dan keras.

Gara-Gara AuditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang